Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ironis! Buruh Wanita Ini Ngaku Dicolek hingga Dipaksa Onani oleh Atasan, Lapor Polisi pun Dicuekin

"Kalau M empat kali, yang lain itu sudah tidak tahu berapa kali," kata J kepada Tribun Jateng, Selasa (14/6).

Penulis: muh radlis | Editor: Catur waskito Edy
istimewa
Ilustrasi 

SEMARANG, TRIBUNJATENG.COM -- Seorang wanita buruh pabrik mebel di Kawasan Industri Terboyo, Kota Semarang, J (33), menjadi korban pelecehan seksual oleh enam orang pria yang tak lain adalah atasan serta rekan kerjanya.

Ironisnya, laporan J ke Polrestabes Semarang justru berbuah penolakan. Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polrestabes Semarang menyatakan, laporan J kurang bukti.

(Buruh Korban Pelecehan Seksual Enam Atasannya juga Alami Pendarahan karena Sebab Ini)

Oleh karena penolakan penyidik Polrestabes itu, J kemudian berpindah melapor ke Polsek Genuk.

Kepada Tribun Jateng, J yang merupakan warga Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, mengaku dipaksa onani oleh enam pelaku, yang dilaporkannya. Keenam terlapor tersebut, yakni W, AM, AS, AM, AM dan IS.

Menurut J, keenam pelaku bergantian melecehkan korban mulai dari tahun 2014 hingga tahun 2016. Bahkan J pun sudah tak tahu berapa kali para pelaku melecehkannya.

"Kalau M empat kali, yang lain itu sudah tidak tahu berapa kali," kata J kepada Tribun Jateng, Selasa (14/6).

J mengatakan, dia takut melaporkan kejadian tersebut lantaran diancam akan dipindahkan ke bagian kerja yang lebih berat.

"Kalau tidak mau dipindah bagian ke kerja yang berat, bahkan kalau melapor akan dipecat," kata J.

Menurut J, perlakuan tidak senonoh itu mulai didapat sejak dia dipindah ke bagian pengemasan atau packing. Di bagian packing, hanya J yang perempuan, sisanya laki-laki.

"Awalnya cuma colek-colek bagian pantat, lalu ada yang memeluk dari belakang, hingga dipaksa melakukan itu (onani--Red)," katanya.

Aksi bejat itu dilakukan keenam pelaku di tempat J bekerja. Setiap ada pelaku yang sedang memaksa J melakukan onani, pelaku lain menjaga dan mengawasi situasi.

"Kalau kode merah berarti ada orang yang datang, kalau kode hijau berarti aman," katanya.

J mengaku takut untuk menceritakan kejadian tersebut kepada suaminya lantaran diancam oleh para pelaku. Hingga pada ketika sudah mulai tidak tahan dengan perlakuan para pelaku, J akhirnya menceritakan kejadian itu ke suaminya.

"Saya kaget waktu dia langsung sujud di kaki saya. Dia ceritakan semuanya, jelas saya geram, marah," kata suami korban, yang juga enggan disebutkan identitasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved