Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bak Film Action, Kanit Intel Polsek Boja Bergumul dengan Perampok dan Selamatkan Uang Rp 278 Juta

Aiptu Nur Efendi (45), yang berhasil menyelamatkan uang sejumlah Rp 278 juta dari tangan perampokan lewat pergumulan seru di jalaanan Boja

Penulis: ponco wiyono | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Ponco Wiyono
Kanit Intel Polsek Boja, Aiptu Nur Efendi (kiri) dan Kapolsek Boja AKP Winarno Panji, mengapit pelaku perampokan, Majid Wijaya, saat proses interogasi di Mapolsek Boja, Jumat (21/10/2016). 

KENDAL, TRIBUNJATENG.COM -- Menjadi pahlawan tak selalu perlu kekuatan super,contohnya seperti yang dilakukan anggota Kepolisian Sektor Boja ini.

Adalah Aiptu Nur Efendi (45), yang berhasil menyelamatkan uang sejumlah Rp 278 juta dari tangan perampokan lewat pergumulan seru di jalaanan Boja, tepatnya di depan puskesmas setempat.

Aksi heroik ini terjadi pada Jumat (21/10) pagi, saat segerombolan perampok hendak melarikan uang dari tangan korban, Budiyono (48).

Kepada Tribun Jateng, Efendi yang menjabat sebagai Kanit Intel ini mengatakan kronologi kejadian tersebut bermula ketika ia sedang melakukan patroli menjelang ibadah Salat Jumat.

Sekitar pukul 10.30 saat dia mengendarai sepeda motor bebeknya tengah melintas ke arah timur. Di depan Puskesmas Boja, ia mendapati kerumunan beberapa orang yang sedang memperebutkan sesuatu.

Tidak lama kemudian, dua orang di antaranya melarikan diri menggunakan sepeda motor.

"Saat itu saya langsung berpikir jika baru saja terjadi kejahatan. Saya langsung mengejar dan menendang sepeda motornya, si pembonceng terjatuh dan saya piting karena ia terus melawan," kata lelaki kelahiran Kendal, 6 oktober 1971 ini.

Efendi lalu meminta salah satu warga yang kemudian mendatangi lokasi untuk membantunya membawa si penjahat ke Mapolsek.

Sampai saat itu ia baru mengetahui jika baru saja terjadi perampokan atas Budiyono, seorang Kepala Dusun di Desa Banyuringin, Kecamatan Singorojo.

Menurut keterangan yang dihimpun Tribun, Budiyono baru saja mengambil sejumlah uang milik desa di BPD Boja.

Ia dan sang sopir, Budi Santoso (41), pergi makan siang tepat setelah mengambil uang. Selesai makan, keduanya bergegas pergi namun tidak lama kemudian mereka melihat salah satu ban mobil yang ditumpanginya kempes.

Seorang saksi mata, hendriyanto (45), melihat saat kejadian berlangsung cepat sekali. Aksi perampok juga dikatakan tergolong nekat karena saat itu merupakan jam pulang sekolah.

"Salah satu pelaku sempat dipukuli massa sesaat setelah terjatuh dari mobil dan kemudian di tahan pak polisi," kata penjaga SMK KYPM yang berdiri tidak jauh dari lokasi.

Saat diinterogasi, si perampok diketahui bernama Majid Wijaya (26), dan berasal dari Kayu Agung, Sumatera Selatan. Majid mengaku ia beraksi bersama ketiga rekan yang kini tengah buron.

Kapolsek Boja, AKP winarno Panji megungkapkan, ada kemungkinan jika komplotan perampok tersebut merupakan sindikat profesional spesialis bank.

Saat ini pihaknya bersama Bareskrim Polres Kendal tengah memburu ketiga rekan Majid di kawasan Bandungan. Lokasi tersebut dikatakan kapolsek dijadikan tempat tinggal sementara kawanan perampok tersebut.

"Pelaku yang tertangkap juga kami ajak ke sana agar menunjukkan lokasi kos mereka,' ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved