Jelajah Museum dan Sejarah
Belajar Menjadi Bijak Setelah Menyaksikan Film Dokumenter Merapi Tak Pernah Ingkar di Ketep Pass
Gunung yang gagah menancap di tengah-tengah Pulau Jawa ini menyimpan segudang cerita bagi masyarakat
TRIBUNJATENG.COM - Gunung Merapi memberikan kisah bagi warga Jawa Tengah dan Yogyakarta. Gunung yang gagah menancap di tengah-tengah Pulau Jawa ini menyimpan segudang cerita bagi masyarakat. Termasuk saat gunung ini memuntahkan material panas dari perutnya.

Maket gunung merapi yang ada di museum Ketep Pass
Hal ini disampaikan lewat film dokumenter yang diputar di Ketep Pass Volcano Theatre.
Pengunjung hanya membayar Rp 7 ribu untuk bisa mengikuti jalannya cerita film.
Selain menyaksikan pemandangan gunung-gunung yang mengelilingi, pengunjung juga bisa menonton film yang menceritakan letusan Gunung Merapi pada 30 Oktober 2010.
Film yang berjudul “Merapi Tak Pernah Ingkar” ini menggambarkan betapa kuatnya tragedi letusan gunung yang disegani masyarakat ini.
Berdurasi sekitar 22 menit, film dibuka dengan suara menggelegar yang mengagetkan pengunjung. Para pengunjung dibuat tersentak pada babak permulaan film. Api merah yang membara menjalar dari lubang kepundan. Kepulan asap menyertai keluarnya api dari mulut gunung. Api merambat bergumpal-gumpal dari kawah menuju lereng.
Film ini menayangkan rajutan peristiwa heroik saat peristiwa meletusnya Merapi.
Dituturkan narator dalam film, letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 silam merupakan letusan terbesar selama kurun periode 100 tahun.
Dahsyatnya ledakan menimbulkan jalinan cerita haru. Disebutkan bahwa erupsi yang berlangsung selama 100 jam kala itu, menciptkan guncangan dan suara gemuruh yang menyebabkan gempa tremor dengan radius 30 kilometer.
Suara-suara pilu dan menyayat hati membungkus film yang merekam letusan Merapi yang tercatat paling kuat pada periode satu abad terakhir ini. Gurat kesedihan dan kecemasan masyarakat yang mengungsi mewarna alur adegan di film ini.
Dari film ini tersorot jelas bagaimana awan panas vertikal setinggi 1,5 kilometer yang menyembur dari kawah puncak meluluhlantakkan apapun yang dilewatinya. Tumbuhan yang hidup di kawasan Merapi tak kuasa bertahan dari gempuran panas yang mendidih yang bersumber dari perut gunung.
Debu vulkanik yang terbentuk menghancurkan rumah dan alat transportasi. Kerusakan yang ditimbulkan karena rumah dan alat transportasi tidak sanggup menanggung beban pasir yang menempel.
Hewan ternak hangus, mati terbakar. Pepohonan tumbang disapu derasnya lahar. Nyawa manusia menjadi taruhannya. Begitulah kekejaman awan panas yang coba divisualisasikan lewat film ini.

Ketep Volcano Theater, tempat untuk menyaksikan kisah Merapi
Petugas Ketep Pass Volcano Theatre, Suroso menuturkan, film bikinan Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang ini memang sengaja diputarkan supaya masyarakat tersadar tentang pentingnya menjaga alam.
“Ya memang supaya masyarakat bijak dan arif. Tergerak dengan film Merapi ini,” ujarnya. Ditambahkan Aris, selama ini masyarakat sekitar menggantungkan diri dari suburnya areal sawah. Masyarakat berprofesi sebagai petani. Merapi menopang kehidupan masyarakat sekeliling Ketep Pass.