Begini Serunya Bule Menari Gambyong di Balai Kota Semarang, Persiapannya Cuma Seminggu!
Gambyong bagi saya merupakan tarian unik tidak ada di negara saya. Saya belajar tari tersebut cuma satu minggu dan ini menjadi tantangan untuk saya
Penulis: Alexander Devanda Wisnu P | Editor: bakti buwono budiasto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Alexander Devanda Wisnu P
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bagaimana jadinya saat bule ditantang menari gambyong dalam waktu seminggu?
Hal itulah yang dilakukan sejumlah mahasiswa asing yang tergabung dalam Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) Universitas Diponegoro.
Para bule itu menari pada acara Healution Gathering di Balaikota Semarang, Selasa (15/8/2017) malam.
Satu di antara mahasiswa asing yang unjuk kebolehan menari tarian gambyong Semarang, Catherine mengungkapkan merasa kesulitan dalam menari tarian gambyong.
Baca: AMPHURI JATENG-DIY : Tidak Hanya First Travel yang Bermasalah
Ia adalah mahasiswi berasal dari negara Kanada.
Menurutnya tarian gambyong merupakan tarian unik dan asing baginya.
" Gambyong bagi saya merupakan tarian unik tidak ada di negara saya. Saya belajar tari tersebut cuma satu minggu dan ini menjadi tantangan untuk saya," ungkap Catherine.
Ia pun berharap agar masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Semarang dapat menjaga tarian gambyong.
" Saya berharap masyarakat Semarang bisa menjaga warisan budaya dari leluhurnya tarian yang diturunkan oleh pendahulu mereka," harapnya
Baca: MENGEJUTKAN, Bos First Travel Kerap Sowan ke Pondok Pesantren di Jateng dan Kelabui Ratusan Warga
Kegiatan Healution Gathering merupakan acara puncak dari AIESEC Undip di dunia kesehatan sekaligus digunakan untuk pertukaran budaya asing.
Committe President Healution Gathering AIESEC Undip, Muhamad Rynaldi mengatakan kegiatan tersebut diadakan menunjukkan kepada pemerintahan di Kota Semarang agar lebih peka terhadap kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa.
" Kami dari AIESEC Undip ingin menunjukkan kepada pihak-pihak pemerintah bahwa mahasiswa memiliki kegiatan untuk menolong Kota Semarang. Banyak kegiatan yang telah kami lakukan satu diantaranya memberikan di Rumah Sakit Kariadi membuka sesi sharing dan kami memberi dukungan kepada ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) " ujar Rynaldi.