Seusai Pelantikan, Ratusan Prajurit TNI AD Sungkem Sujud di Kaki Orangtuanya
Pandam IV Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman memimpin upara penutupan pendidikan pertama tamtama (Dikmata) TNI-AD di Gombong
Penulis: yayan isro roziki | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki
TRIBUNJATENG.COM, GOMBONG - Pandam IV Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman memimpin upara penutupan pendidikan pertama tamtama (Dikmata) TNI-AD gelombang I 2017, di lapangan Candradimuka Secata, Gombong, Kamis (7/9).
Dalam kesempatan itu, Pangdam sekaligus melantik 256 siswa yang telah lolos pendidikan, dan resmi menyandang pangkat Prajurit Dua (Prada).
"Menjadi seorang prajurit TNI adalah suatu pilihan kebanggaan dan suatu kehormatan serta merupakan tugas suci dan mulia. Setiap prajurit TNI senantiasa siap sedia mengorbankan jiwa dan raganya, demi menjaga kedaulatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Tatang, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjateng.com.

Usai menjalani pendidikan selama lima bulan secara bersama-sama, Aldo Alviyanto Papera dari Klaten keluar sebagai siswa terbaik pertama. Sementara, peringkat kedua diraih Singgih Bramantio, serta peringkat ketiga disandang Yudi Susanto, keduanya berasal dari Wonosobo.
Di hadapan para prajurit yang baru saja dilantik, Pangdam, menyampaikan bahwa penutupan pendidikan merupakan titik awal kehidupan seorang prajurit TNI-AD, dengan pangkat prajurit dua. Tatang mengingatkan, sejak pertama mendaftar menjadi prajurit dan kemudian mengikuti pendidikan dasar militer, semuanya telah dibiayai oleh negara.
"Biaya yang telah dikeluarkan oleh negara berasal dari uang rakyat, oleh sebab itu jangan sampai mengecewakan rakyat. Oleh karena itu, jadilah prajurit yang profesional dan mencintai rakyat," tegas Pangdam.
Karena itu, ia berharap selepas pendidikan, para prajurit harus mempunyai sikap dan perilaku yang mencerminkan seorang prajurit yang sejati. Yakni, prajurit yang memiliki disiplin dan mengabdi kepada satuan, bangsa dan negara.
"Sebagai prajurit kalian harus senantiasa patuh, loyal dan taat kepada tugas, senantiasa bekerja keras, tabah, berani menghadapi resiko apapun. Jadilah sosok prajurit yang tangguh dan militan," kata dia.
Menurutnya, untuk mewujudkan profesionalitas keprajuritan, maka semuanya harus terus berlatih dan berlatih. Karena latihan bagi seorang prajurit sejati merupakan bagian dari meraih kesejahteraan.
Pada kesempatan ini Pangdam berpesan agar mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan kejuruan. Para Prajurit tidak boleh lengah, serta selalu membina fisik dan mental serta konsentrasi pikiran, untuk mengikuti pendidikan selanjutnya.
“Kembangkan dan tingkatkanlah budaya belajar dan berlatih yang mengacu kepada Tri Pola Dasar Pendidikan TNI yang meliputi aspek fisik, aspek kepribadian dan aspek intelektual secara seimbang,” jelas Pangdam.
Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Tatang Sulaiman, juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Bupati dan seluruh unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), serta masyarakat Kabupaten Kebumen, atas dukungan dan kerjasamanya. Sehingga seluruh tahapan pendidikan dapat terselenggara dengan baik.
"Juga kepada para orang tua atau para wali dari mantan prajurit siswa Dikmata yang baru saja dilantik," tutur perwira tinggi TNI berpangkat bintang dua di pundak ini.
Tampak beberapa prajurit yang baru saja dilantik, sungkem dan sujud di kaki orangtuanya. Mengharukan. (*)