Berita Cilacap
Hujan Ekstrem Picu Banjir di Belasan Kelurahan di Cilacap
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Cilacap sejak Minggu (12/10/2025) malam, menyebabkan banjir
Penulis: Rayka Diah Setianingrum | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Cilacap sejak Minggu (12/10/2025) malam, menyebabkan banjir di belasan kelurahan di Kabupaten Cilacap.
Hujan tersebut tercatat sebagai salah satu hujan ekstrem sepanjang tahun ini.
Data dari Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap menunjukkan curah hujan mencapai 343 milimeter hanya dalam waktu kurang dari 7 jam.
Menurut Kepala Kelompok Kerja Pelayanan Data dan Diseminasi Informasi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo, angka tersebut termasuk kategori ekstrem dan berpotensi besar memicu banjir.
"Curah hujan di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung mencapai 343 mm, sedangkan di Lengkong Jeruklegi tercatat 312 mm," kata Teguh Wardoyo, Senin (13/10/2025).
Ia menjelaskan, beberapa wilayah lain di Cilacap mencatat curah hujan yang lebih rendah, seperti Tunggul Wulung 44 mm, Patimuan 21 mm, Nusawungu 23 mm, Maos 7 mm, dan Cimanggu yang dilaporkan tidak terjadi hujan.
Perbedaan angka ini menunjukkan distribusi hujan yang tidak merata, namun dengan intensitas tinggi di wilayah pusat kota dan sekitarnya.
Teguh menyebut, hujan ekstrem tersebut terjadi akibat kombinasi anomali suhu muka laut (sea surface tempereture/SST) yang lebih hangat dari normal, serta kelembapan udara yang sangat tinggi di lapisan atmosfer bawah.
"Kondisi ini memicu penguapan lebih besar dan meningkatkan peluang pembentukan awan konvektif penyebab hujan lebat," terangnya.
Selain itu, faktor lokal seperti topografi Cilacap yang berupa cekungan turut memperkuat potensi terbentuknya awan hujan tebal di atas wilayah perkotaan.
BMKG juga mencatat suhu maksimum harian di Cilacap mencapai 32 derajat Celcius, dengan suhu minimum sekitar 25 derajat Celcius.
Perbedaan suhu yang tinggi ini menandakan tingkat labilitas udara cukup kuat, sehingga berpotensi menimbulkan pertumbuhan awan hujan secara masif.
"Labilitas udara yang tinggi ditambah dengan kelembapan tinggi menjadi pemicu utama hujan ekstrem kemarin," ujar Teguh.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem lanjutan, terutama di wilayah pesisir selatan Jawa Tengah.
Selain itu, potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang masih berpotensi hingga tiga hari ke depan.
"Kami memperkirakan potensi hujan lebat masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan, terutama menjelang sore hingga malam hari," pungkas Teguh. (ray)
Banjir Besar Landa 15 Kelurahan di Cilacap, Ribuan Rumah Terendam dan 307 Warga Mengungsi |
![]() |
---|
Banjir Parah Rendam Sejumlah Wilayah di Kota Cilacap |
![]() |
---|
Cilacap Panen Melimpah, Surplus Beras Capai 243 Ribu Ton |
![]() |
---|
Dapur Rumah di Kroya Terbakar, Diduga Akibat Bara di Tungku yang Belum Padam |
![]() |
---|
Harga Pangan Naik, Inflasi Cilacap Tembus 2,81 Persen pada September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.