Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Saat Para Pelajar SMP Berlomba Mendongeng Berbahasa Jawa, Ini yang Terjadi

Seorang peserta dari SMPN 7 Semarang, Adelia Ayu Salsabila merasa sudah memberikan terbaik saat mementaskan cerita mengenai asal usul Rawa Pening.

Penulis: Alexander Devanda Wisnu P | Editor: bakti buwono budiasto
TRIBUN JATENG/ALEXANDER DEVANDA WISNU
Salah satu peserta lomba mendongeng berbahasa jawa saat tampil di Taman budaya Raden Saleh Semarang, Kamis (5/10/2017) 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Alexander Devanda Wisnu P

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebagai upaya untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak kepada budaya dan bahasa Jawa, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang mengadakan lomba dongeng dengan berbahasa Jawa.

Lomba itu diikuti oleh 46 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Semarang.

Tiap sekolah mengirimkan satu perwakilan.

Acara tersebut diselenggarakan di Taman Budaya Raden Saleh Semarang selama dua hari 4-5 Oktober 2017.

Seorang peserta dari SMPN 7 Semarang, Adelia Ayu Salsabila merasa sudah memberikan terbaik saat mementaskan cerita mengenai asal usul Rawa Pening.

Baca: Jumlah Perolehan Suara Sama, Penentuan Kades Terpilih di Demak ini Dipersoalkan

" Awalnya saya sudah menyiapkan cerita lain, ternyata dari panitia memplotkan cerita, hanya menjadi tiga cerita rakyat yakni asal usul Rawa Pening, Timun Mas, dan Bwang Putih dan Bawang Merah.Saya hanya seminggu menyiapkan pementasan asal usul Rawa Pening. Saya pilih cerita itu karena ingin mengedukasi penonton agar tidak mudah meremehkan orang lain," pungkas Adelia, Kamis (5/10/2017)

Kasi Sejarah dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Siky Hadini mengatakan kegiatan itu penting agar anak lebih mencintai dan terus mempelajari kebudayaan serta bahasa Jawa.

Baca: Panas-panasan, Bupati Mirna Annisa Rela Jalan Kaki 1,5 Km Mengarak Sesaji

" Kami ingin budaya Jawa bisa lestari dan tidak termakan oleh kemajuan zaman. Sasaran kami siswa SMP karena pada usia itu cenderung labil. Kami ingin menanamkan jatidiri siswa mengenai kebudayaan jawa," ujarnya

Selain mendongeng, pihaknya juga mengadakan lomba macapat tingkat smp .

Mayoritas peserta adalah laki laki yang pandai 'nembang' macapat.

Siky menambahkan lomba itu melatih mental anak untuk berani tampil di depan umum.

Baca: Usai Pemberlakuan PPh, Harga Emas Antam di Semarang menjadi Rp 619.526 Per Gram

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved