Dunia Usaha Melambat, Inilah Dampaknya Pada Penggunaan Tenaga Kerja
Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penggunaan tenaga kerja triwulan III-2017 yang terpantau negatif
Penulis: raka f pujangga | Editor: bakti buwono budiasto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) menunjukkan penggunaan tenaga kerja pada triwulan III-2017 mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya, karena perlambatan kegiatan usaha.
Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penggunaan tenaga kerja triwulan III-2017 yang terpantau negatif, yaitu sebesar -9,76% atau turun 3,55% dari triwulan sebelumnya.
SBT adalah selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban 'meningkat' dan yang memberikan jawaban 'menurun' dikalikan dengan bobot sektor/subsektor.
Baca: Badan Kesbangpol Salatiga Kumpulkan Para Pengurus RT/RW
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, penurunan SBT penggunaan tenaga kerja terutama terjadi pada sektor perdagangan, hotel & restoran, sektor pengangkutan & komunikasi, serta sektor industri pengolahan.
"Responden mengonfirmasi penurunan jumlah tenaga kerja didorong adanya penurunan produksi, efisiensi proses kerja, serta adanya pegawai yang pensiun atau mengundurkan diri," jelas dia, Selasa (24/10/2017).
Kendati demikian, kata dia, kegiatan usaha di Jawa Tengah pada triwulan III-2017 masih mengalami pertumbuhan, walaupun lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Hal ini tercermin dari nilai SBT kegiatan usaha pada triwulan III-2017 yang masih mencatatkan nilai positif, yaitu 14,77%, walaupun lebih rendah dibandingkan capaian pada triwulan II-2017 yang sebesar 36,75%.
Baca: Kunjungi Tribun Jateng, Humas Polda Jateng Minta Ilmu Jurnalistik
"Perlambatan kegiatan usaha pada triwulan laporan disebabkan karena menurunnya permintaan dalam maupun luar negeri, serta persaingan dengan produk sejenis," ujar dia.
Walaupun melambat, hasil survei menunjukkan bahwa hampir seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif pada triwulan laporan.
Baca: Dapat Pasokan 9 Ribu Blanko E-KTP, Pemkot Solo Prioritaskan Wajib KTP Pemula
Pertumbuhan paling tinggi terindikasi pada sektor industri pengolahan (SBT 6,33%), dilanjutkan sektor perdagangan, hotel, dan restoran (SBT 3,75%).
Adapun sektor yang ditengarai mengalami penurunan kegiatan usaha adalah sektor jasa-jasa (SBT -0,3%). (*)