Kejar Target, Pemprov Jateng Genjot Pendapatan dari Pajak Kendaraan Bermotor
Kenaikan pendapatan dari unsur PAD berkisar antara 6.19 persen sampai 14.1 persen.
Penulis: m nur huda | Editor: bakti buwono budiasto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Target pendapatan daerah Provinsi Jawa Tengah pada Triwulan III atau September 2017 ini, telah mencapai Rp 18,189 Triliun atau sebesar 77,51 persen dari target Rp 23,467 Triliun di APBD Induk 2017.
Kepala Biro Administrasi Pembangunan Daerah Setda Provinsi Jawa Tengah, Tavip Supriyanto mengungkapkan, kenaikan pendapatan perbulan apabila dihitung dari target perubahan dari Januari sampai September 2017 berkisar antara 4,79 persen sampai 14,30 persen.
"Rata-rata kenaikan pendapatan tahapan per bulan adalah sebesar 8,61 persen, sehingga target pendapatan sampai akhir Tahun Anggaran 2017 optimis dapat tercapai," katanya, Selasa (24/10/2017).
Baca: Seorang Anggota Panwascam di Kudus Mangkir Saat Pelantikan
Secara rinci, Tavip menyebutkan, pendapatan daerah tersebut terdiri dari komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp.9,476 Triliun atau 79,19 persen dari Target PAD Pendapatan APBD Induk atau sebesar 78,14 persen.
Kemudian Dana Perimbangan sebesar Rp 8,645 Triliun atau 75,74 persen dari target Dana Perimbangan pada APBD Induk, serta Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp 67,284 miliar atau 78,65 persen dari target APBD Induk.
Diungkapkannya, pendukung utama pendapatan daerah tersebut adalah dari unsur PAD yang bersumber dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Baca: Akhirnya, Pelaku Pembobol 10 ATM di Kota Semarang Dibekuk, Berhasil Gondol Rp 1,4 miliar
Kenaikan pendapatan dari unsur PAD berkisar antara 6.19 persen sampai 14.1 persen.
Atau rata-rata kenaikan pendapatan per bulan sebesar 8, 79 persen.
"Maka diharapkan target PAD sampai dengan akhir tahun anggaran akan tercapai," katanya.
Wakil Gubernur Jateng, Heru Sudjatmoko mengungkapkan, dirinya optimistis pendapatan daerah tahun ini akan tercapai.
Sebab jika melihat PAD di Triwulan III ternyata sudah sampai 77 persen atau sekitar Rp 18 triliun.
"Kalau itu betul, rasanya saya optimis sisa waktu sampai Desember targetnya tercapai," katanya.