Hidup Dikelilingi Air, Begini Potret Keseharian Warga di Kampung Bantaran Tambakharjo Semarang
Memasuki Kampung Bantaran Tambakharjo,Kecamatan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah pengunjung akan disambut dengan deretan pohon bakau
Penulis: Adelia Sari | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Like Adelia
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Memasuki Kampung Bantaran Tambakharjo,Kecamatan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah pengunjung akan disambut dengan deretan pohon bakau yang hijau.
Di antara barisan pohon bakau terlihat berjejer rumah-rumah yang terbuat dari kayu.
Kampung Bantaran Tambakharjo ini masuk dalam Kawasan Banjir Kanal Timur Semarang.
Rumah-rumah tersebut berdiri di antara tambak dan air yang mengelilingi rumah.
Sebagian jalan becek karena terendam air rob.
Sebuah jembatan bambu menghubungkan jalan utama yang di paving dengan rumah warga.
Ada sekitar 120 Kepala Keluarga yang tinggal di kampung ini dan bekerja sebagai nelayan.
Sholehah(48) satu di antara warga yang tinggal di Kampung Bantaran Tambakharjo bercerita bahwa sudah tinggal di sini selama 25 tahun.
Rumah berukuran sekitar 10x6 meter ini seluruhnya terbuat dari papan kayu.
Lantainya masih berupa tanah, sehingga jika banjir rob akan becek.
"Disini rob bisa seperti minum obat, tiga kali sehari. Pagi, siang, malam. Kalau rob gede sampai sepaha," tutur Sholehah kepada Tribunjateng.com, Kamis(02/01/2017)
Selain rob,warga kampung Bantaran Tambakharjo ini dulunya susah mendapatkan air.
Air baru bisa masuk setelah mendapatkam bantuan pipa dari warga kampung sebelah.
Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, Sholehah membuka warung dan menjual hasil laut yang dicari suaminya, Kaminto (54).