Beli Nasi Goreng dan Teh Tawar di PKL Dihargai Segini, Dwiki Syok. Netizen: Kebangetan!
Saat makan malam, ketiganya pun memilih untuk makan di sebuah emperan gerobak
TRIBUNJATENG.COM - Baru-baru ini kota Yogyakarta memang tengah menjadi sorotan perihal penjual makanan di sana.
Sempat ada pemberitaan mengenai harga makanan yang dijual di sana untuk wisatawan dibanderol dengan harga yang tidak masuk akal.
Banyak wisatawan yang mengeluhkan hal tersebut dan kemudian menjadi viral di media sosial.
Hal serupa pun kembali terjadi.
Keluhan kali ini datang dari akun Facebook bernama Muhammad Dwiki Bagaskara yang mengaku kebingungan dengan harga makanan yang ia beli di pedagang kaki lima Yogyakarta.
Ia membagikan kisahnya tersebut di grup Info Cegatan Jogja pada Senin (6/11/2017).
Melalui unggahannya tersebut, akun Facebook Muhammad Dwiki Bagaskara mengaku bahwa dirinya bukan orang asli Jogja.
Ia dan dua rekannya berasal dari Sumatera dan sedang ada urusan pekerjaan di Kota Pelajar ini.
Saat makan malam, ketiganya pun memilih untuk makan di sebuah emperan gerobak.
Menu yang mereka makan adalah 3 nasi goreng telur dengan suwiran ayam yang ia katakan sedikit.
Kemudian juga mereka memesan 1 es teh, 1 teh hangat tawar, dan 1 teh hangat manis.
Alangkah kagetnya Muhammad Dwiki Bagaskara harus membayar Rp 88 ribu untuk semua menu yang ia makan malam itu.
Padahal ekspektasinya, makan di emperan jalan Jogja tidak akan semahal di kafe-kafepada umumnya.
Ia mengira makan di tempat-tempat seperti ini, harga yang dibanderol cukup murah.
Harga yang tidak sesuai dengan kondisi lapak yang tidak permanen inilah yang membuat Muhammad Dwiki Bagaskara kebingungan dan merasa kurang nyaman.