Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BPBD Banjarnegara Pasang 474 Rambu di 38 Desa Rawan Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara memasang rambu peringatan bencana dan petunjuk evakuasi

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Catur waskito Edy
khoirul muzaky
Pemasangan rambu jalur evakuasi di titik rawan Banjarnegara oleh BPBD Banjarnegara. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG COM, BANJARNEGARA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara memasang rambu peringatan bencana dan petunjuk evakuasi di sejumlah titik rawan Kabupaten Banjarnegara.

Sebanyak 474 rambu bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dipasang di 38 desa yang memiliki kerawanan bencana tanah longsor, serta gas beracun di wilayah gunung api Dieng.

Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan, pemasangan rambu-rambu ini melibatkan unsur Desa Tangguh Bencana (Destana), warga serta organisasi masyarakat setempat.

Khusus di titik rawan gunung api, pihaknya melibatkan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG).

"Desa rawan longsor dan gas beracun jadi prioritas pemasangan rambu. Kami juga libatkan masyarakat dalam pemasangan ini,"katanya, Jumat (17/11).

Pemasangan rambu ini telah dimulai sejak Selasa (14/11) lalu hingga 10 hari ke depan. Lokasi pemasangan kebanyakan di pinggir jalan desa, jalan kabupaten hingga jalan provinsi yang strategis dilihat warga.

Rambu yang dipasang memiliki pesan berbeda-beda, mulai informasi jalur evakuasi, kawasan Pengurangan Risiko Bencana (PRB), tempat kumpul, titik pengungsian hingga info daerah rawan longsor dan lainnya.

Menurut Andri, pemasangan rambu-rambu ini bagian dari bentuk sosialisasi kepada masyarakat perihal titik rawan bencana di lingkungan mereka.

Pelibatan masyarakat dalam kegiatan ini sekaligus ajang edukasi terhadap mereka mengenai pemahaman kebencanaan.

Dengan demikian, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bisa lebih waspada dan bisa mengantisipasi kemungkinan terburuk di wilayah mereka.

Jika ada tanda bahaya, mereka tidak akan kebingungan mengevakuasi diri. Melalui petunjuk jalur evakuasi atau titik kumpul, mereka akan tahu kemana harus mengevakuasi diri sehingga terhindar dari bencana.

"Pemasangan rambu ini penting sebagai upaya pengurangan risiko akibat bencana,"katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved