Banjir Menutup Perlintasan, Perjalanan Sejumlah Kereta Api yang Melintasi Semarang Tersendat
Pada perlintasan kereta api di daerah ini, ketinggian air telah mencapai 20 centimeter hingga 22 centimeter.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: suharno
Laporan Wartawan Tribun Jateng Rahdyan Trijoko Pamungkas
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Sejumlah kereta tidak dapat melintas menuju Stasiun Poncol maupun Tawang Kota Semarang, Jumat (1/12/2017).
Hal ini dikarenakan adanya genangan air tinggi yang menyebabkan terjadinya keterlambatan jadwal kereta api.
Kepala Humas PT KAI Daop IV Edy Koeswoyo mengatakan curah hujan yang tinggi sejak hari Kamis (30/11) sore hingga dini hari dan rob menyebabkan genangan air di perlintasan kereta api.
Genangan ini terjadi di KM 2 hingga KM 3 antara Semarang Tawang hingga Stasiun Alas Tua.
Pada perlintasan kereta api di daerah ini, ketinggian air telah mencapai 20 centimeter hingga 22 centimeter.
"Jadi sudah rawan dilewati kereta api. Beberapa kereta api tertunda yakni kereta api Maharani relasi dari Bandung, Semarang Tawang, Surabaya. Kemudian Kereta Ambarawa relasi dari Semarang Poncol, Surabaya Pasar Turi dan kereta api lokal Kedung Sepur," ungkapnya.
Baca: Banjir Melanda, BPBD dan Polisi Pekalongan Kerahkan Perahu Karet untuk Evakuasi Warga Sakit
Lebih lanjut, terdapat pembatalan kereta api yaitu Kedung Sepur. Hal ini dikarenakan rangkaian kereta api Kedung Sepur menggunakan KRD.
"Namun sekitar pukul 09.00 lokasi tersebut sudah mulai surut berkisar 15 centimer. Hal ini sudah dapat dilewati KRD. Tetapi belum bisa dilewati lokomotif karena rawan dan riskan," jelasnya.
Dikatakannya, penumpang harus dibawa menggunakan rangkaian KR Harina menuju di Stasiun Alas Tua.
Pada stasiun tersebut telah disiapkan rangkaian untuk menjemput penumpang Harina.
"Sehingga dapat mengantarkan penumpang dari alas tua menuju Surabaya stasiun Pasar Turi," tuturnya.
Baca: Wali Kota Semarang Meminta Para Pedagang di Terminal Terboyo untuk Pindah ke Tempat Ini
Dia menuturkan banjir mulai normal sekitar pukul 11.15. Hal ini sudah dapat dilewati kereta api dengan kecepatan terbatas yaitu lima kilometer per jam.
"Tadi kereta api Harina keterlambatannya tiga jam, Kereta api Ambarawa tiga jam, Kedung sepur dibatalkan karena rangkaiannya digunakan untuk menjemput penumpang, Kereta Api Kalijaga dua jam, dan Kereta api Maharani dua jam. Saat jadwal kereta api telah normal," tandasnya.(*)