Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KISAH Pendaki Pemula Sehari Tersesat di Gunung Merbabu Semua Pakaian Basah

Apapun motivasi mendaki, yang terpenting adalah para pendaki harus siap secara mental dan fisik.

Editor: iswidodo
tribunjateng/mahasiswa Unnes magang/ist
KISAH Pendaki Pemula Sehari Tersesat di Gunung Merbabu Semua Pakaian Basah 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan bagi pendaki gunung. Terutama bagi pendaki pemula atau kalangan pelajar mahasiswa.

Memang mendaki gunung adalah suatu hobi sekaligus berwisata alam yang menyehatkan dan tentu saja penuh tantangan.

Apapun motivasi mendaki, yang terpenting adalah para pendaki harus siap secara mental dan fisik.

KISAH Pendaki Pemula Sehari Tersesat di Gunung Merbabu Semua Pakaian Basah
KISAH Pendaki Pemula Sehari Tersesat di Gunung Merbabu Semua Pakaian Basah (tribunjateng/ist)

Karena mendaki jenis olahraga ekstrem yang butuh persiapan matang.

Syarief, seorang pemandu pendaki sekaligus agen travel dan pencinta kegiatan alam memberikan saran apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan pendakian. Pendaki sebelum berangkat sebaiknya

1. Meminta ijin dan restu orang tua serta keluarga.
2. Memiliki mental ingin hidup dan tidak senang merepotkan orang lain.
3. Fisik yang sehat (tidak dalam kondisi sakit).
4. Memenuhi standar minimal perlengkapan dan logistik pendakian.
5. Mengetahui adat istiadat perkampungan sekitar gunung dan mematuhinya.
6. Membuat surat ijin Simaksi (Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi).
7. Perhatikan prakiraan cuaca, jika buruk tundalah.

Jika pendaki nekad melakukan pendakian dengan tidak memperhatikan persiapan-persiapan tersebut, maka yang akan terjadi adalah sesuatu yang tidak diinginkan.

Sebut saja Arif (21) baru pertama kali melakukan pendakian. Dia mendaki Gunung Merbabu pada 20 Januari 2018. Arif dan Aldino tertinggal oleh rombongannya yang berjumlah 11 orang.

Dengan hanya membawa peralatan sederhana yang ada di tasnya, Arif dan Aldino mencoba untuk bertahan hidup di Gunung dalam cuaca yang ekstrem, selagi menunggu bantuan datang.

Karena mereka berdua tidak tahu arah jalan untuk kembali ke basecamp, yang bisa mereka lakukan hanyalah berdoa dan menunggu bantuan datang.

Cuaca saat itu sangat buruk, hujan lebat disertai angin kencang membuat Arif dan Aldino panik karena persediaan makanan mereka dibawa oleh teman yang lainnya dan hanya ada satu sleeping bag sebagai satu-satunya alat untuk menghangatkan tubuh mereka.

Arif mengaku sangat takut pada saat itu, sebab kondisi Aldino yang terus menurun akibat kedinginan berat.

Saat mendapat sinyal, Arif meminta tolong kepada temannya dengan membuat status di Whatsapp yang berbunyi "Tolong kepada siapa saja yang membaca pesan ini, aku dan Aldino terpisah dari rombongan di jalur Suwanting Gunung Merbabu. Lokasi setelah pos 2, berada di jalur pendakian, kedinginan. Pakaian basah semua. Tolong hubungi basecamp dan timsar. Tolong," tulisnya sedih.

Pertolongan tidak kunjung datang.

Arif menunggu dari pukul 16.00 WIB hingga pukul pukul 04.00 WIB keesokan harinya. Hngga akhirnya pertolongan dari Timsar tiba pada pukul 09.00 WIB.

Timsar mengatakan bahwa ada seorang gadis yang bernama Ratna semalam meneleponnya dan melaporkan bahwa temannya yang bernama Arif membutuhkan pertolongan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved