KBMI : Banyak TKI yang Hilang Kontak dengan Keluarga, Namun tak Seberuntung Parinah
Pahlawan devisa negara itu nyaris tidak pernah mendapatkan gaji selama 18 tahun bekerja dari majikan yang memerkerjakannya di Inggris.

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG COM, BANYUMAS - Kasus dugaan perbudakan modern yang dialami Parinah, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Banyumas menyita perhatian banyak kalangan.
Pahlawan devisa negara itu nyaris tidak pernah mendapatkan gaji selama 18 tahun bekerja dari majikan yang memerkerjakannya di Inggris.
Kasus yang dialami Parinah ini memang terbilang langka.
Tetapi kasus perbudakan modern yang mirip dengan itu sebetulnya banyak dialami buruh migran lain.
"Kalau dibawa majikan ke negara bukan penempatan (Inggris) dan tidak digaji sampai belasan tahun memang baru ini, namun TKI tidak digaji oleh majikan itu kasusnya banyak,"kata Ketua Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia (KBMI) Iweng Karsiwen, Senin (16/4)
Dengan pengertian lebih luas, Iweng menyebut, banyak buruh migran di luar negeri mengalami perbudakan modern.
Menurut dia, perbudakan modern bisa diartikan merampas kemerdekaan pekerja, memerkerjakan seorang melebihi batas jam kerja, atau memberikan gaji yang tak sesuai dengan jerih payah pekerja.
Perampasan hak pekerja semisal hari libur atau cuti, serta pemutusan akses pekerja dengan dunia luar atau keluarga juga disebut bentuk lain kategori perbudakan modern.
"Kasus semacam itu banyak terjadi, terutama di Malaysia dan Arab Saudi,"katanya
-
Ketua DPR RI Berharap Pemerintah Saudi Kembalikan Jenazah Mochamad Zaini Misrin
-
Perawat Cantik yang Hilang Itu Akan Menikah Maret Nanti, Ini Fakta-Faktanya
-
BREAKING NEWS, Dua Mahasiswa Geologi Undip Hilang Tersesat di Hutan Pekalongan
-
BREAKING NEWS: Dua Pendaki Gunung Merapi Dilaporkan Hilang
-
2 TKI di Arab Saudi Akhirnya Terbebas dari Hukuman Mati, Ini Kasus yang Menjeratnya