Sosok Abu Bakar Al Baghdadi, Pimpinan ISIS yang Disebut Napi Terorisme di Mako Brimob
Selain itu, mereka juga menyebut diri mereka akan terus mengabdi pada sebuah nama, yaitu Abu Bakar Al-Baghdadi.
TRIBUNJATENG.COM - Masih belum ada kejelasan tentang akhir penanganan kerusuhan yang terjadi di rutan Mako Brimob Kelapadua, Depok, Selasa (9/5/2018) malam.
Informasi terakhir yang disampaikan oleh pihak Polri menyebutkan bahwa kerusuhan tersebut terjadi akibat cekcok antara petugas rutan dengan tahanan terorisme.
Seiring dengan itu, kantor berita ISIS Amaq News Agency mengklaim bahwa kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob merupakan ulah mereka.
"Biro berita Islamic State melaporkan pejuang mereka terlibat dalam pertarungan dengan unit anti teror di dalam penjara yang ada di Jakarta," tulis mereka.
Selain itu muncul juga video yang menunjukkan beberapa orang yang diduga merupakan tahanan teroris yang berada di Mako Brimob 'mendeklarasikan' perjuangan mereka.
Selain itu, mereka juga menyebut diri mereka akan terus mengabdi pada sebuah nama, yaitu Abu Bakar Al-Baghdadi.
Berbicara ISIS tak lengkap rasanya tanpa menyinggung Abu Bakar Al-Baghdadi. Selain sebagai pemimpin tertinggi ISIS, belum banyak yang tahu latar belakang kehidupannya.
Mantan pekerja US National Security Agency (NSA), Edward Snowden, seperti dilansir Veteran Today, pernah membongkar kedok Al-Baghdadi. Ia menyebut bahwa pemimpin ISIS itu ternyata agen Mossad yang berdarah Yahudi.
Nama asli Al Baghdadi adalah Emir Daash alias Simon Elliot alias Elliot Shimon.
Simon dilatih dan direkrut oleh Mossad untuk memata-matai serta melancarkan perang urat-saraf dengan masyarakat Arab dan muslim.
Masih menurut Snowden, Al Baghdadi sejatinya bekerja sama dengan intelijen Amerika Serikat, Inggris, serta Mossad.
Misi utamanya menciptakan sebuah organisasi yang mampu menarik ekstremis di seluruh dunia.
Sebagai penguat bahwa pemimpin ISIS ternyata agen Mossad, media Iran juga nemenukan Al-Baghdadi adalah agen yang sangat terlatih.
Ia memiliki nama lain Ibrahin ibn Awad ibn Ibrahim Al Badri Arradoui Hoseini.
Untuk memuluskan aksinya, Al-Baghdadi direkayasa terlibat dalam gerakan militer dengan menciptakan kelompok-kelompok ekstrimis di negara-negara yang dianggap sebagai ancaman Israel: Irak, Sudan, Mesir, Tunisia, Suriah, dll.