Heru Suprayitno, Pengukir Wajah Tokoh Ternama Asal Kudus
Di tangan terampil Heru Suprayitno, kayu jati rupanya bisa menjadi karya seni bernilai tinggi berupa ukiran wajah.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Di tangan terampil Heru Suprayitno, kayu jati rupanya bisa menjadi karya seni bernilai tinggi berupa ukiran wajah.
Beberapa di antaranya berupa ukiran wajah tokoh pun telah dibuat oleh lelaki yang tinggal di Desa Medini gang 9 RT 1 RW 3, Kecamatan Undaan, Kudus.
Ukiran wajah mulai dari Soekarno, Gus Dur, Ki Ageng Surjomentaram, hingga tokoh filsuf dunia Karl Marx yang telah dibuatnya.
“Kini masih dalam tahap penyelesaian ukiran wajah Pengeran Diponegoro,” kata lelaki kelahiran 23 agustus 1981 saat ditemui di kediamannya, Minggu (8/7/2018).
Keterampilannya mengukir bermula saat dia masih duduk di kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI). Saat itu dia hanya iseng mengambil secara diam-diam alat ukir berupa tatah milik pamannya yang berprofesi sebagai pengukir gebyok.
Tahu ulah usilnya, akhirnya sang paman memintanya untuk belajar mengukir. Permintan pamannya tidak lantas diturutinya. Dia lebih suka belajar secara autodidak. Tanpa diarahkan oleh orang lain.
“Tapi saat saya diajari oleh paman, saya lebih suka usil. Tidak mau nurut perintah paman yang mengajari saya. Akhirnya saya dibiarkan belajar sendiri,” tutur Heru.
Seiring berjalannya waktu, Heru akhirnya mampu mengukir gebyok. Bakat seni ukirnya kian terpupuk setelah bertahun-tahun menjadi pengukir.
Pada tahun 2000, dia mulai berlatih mengukir wajah tokoh. Saat itu dia memilih wajah Presiden RI ke-IV Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk dituangkan dalam karyanya.
-
Ternyata Segini Harga Gebyok yang Bikin Rumah Tampil Mewah
-
Mantab! Wayang Golek Buatan Teguh Jadi Primadona Ki Enthus dan Para Dalang Kondang
-
Cerita Rusman, Seniman Kayu "Telik Sandi" Batang Yang Dapat Orderan Hingga Perancis dan Afrika.
-
KEREN, Kartini-Kartini Petekeyan Ini Rawat Tradisi Ukir Jepara, Cuma Lihat Jadi Lihai
-
Petekeyan Kampung Sembada Ukir di Jepara, Dulu Tertinggal Sekarang Jadi Jujugan