Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BERITA LENGKAP! Ratusan Jenazah Tanpa Identitas di Lokasi Makam Terdampak Tol Semarang-Batang

Hanya saja, ia pesimistis pembongkaran bisa selesai tepat waktu. Pasalnya, tim yang diterjunkan terkendala kondisi tanah makam yang cukup keras.

Penulis: m zaenal arifin | Editor: Catur waskito Edy
tribunjateng/m zainal arifin
Sejumlah warga, tokoh masyarakat dan ahli waris terlihat memadati Makam Klampisan, Ngaliyan Kota Semarang yang mulai hari ini sejumlah jenazah mulai di pindahkan karena lokasi makam akan di lalui proyek Jalan Tol Semaran-Batang, Rabu (15/8). Setidaknya ada sekitar 1300 jenazah yang akan di pindahkan tempat yang baru. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Ribuan makam terdampak pembangunan jalan tol Semarang-Batang di Klampisan, Ngaliyan, Kota Semarang, mulai dipindahkan satu per satu ke lokasi makam baru, Rabu (15/8/2018).

Pemindahan dilakukan oleh Paguyuban Ngarso.

Ketua Paguyuban Ngarso Ngaliyan, Rubiyono mengatakan, ada sekitar 1.200 makam di lokasi tersebut yang harus dipindahkan.

Jumlah tersebut masih bertambah dengan ditemukannya sekitar 150 makam yang tidak diketahui identitas dan ahli warisnya.

"Jumlah jenazah berdasarkan data ada 1.200-an, tapi jumlahnya bisa berkembang karena ada beberapa yang tidak ada ahli warisnya. Makam sudah ratusan tahun jadi banyak yang tidak diketahui ahli warisnya," katanya di lokasi makam.

Banyaknya makam yang tidak diketahui identitasnya tersebut, lanjutnya, dikarenakan sudah sangat lama terkubur.

Dilihat dari usia keberadaan lokasi makam yang lebih dari 300 tahun, hal itu memungkinkan terjadi.

Untuk sementara, memang baru ditemukan sekitar 150 makam tanpa identitas. Namun, Paguyuban Ngarso akan terus mencari makam lain sembari memindahkan makam yang sudah ada.

"Dalam pemindahan ini, kami melibatkan 25 orang tim untuk penggalian di makam lama, dan 45 orang di makam baru.

Target kalau sesuai pembongkaran butuh waktu 30 hari atau sebulan. Mudah-mudahan bisa lebih cepat," paparnya.

Hanya saja, ia pesimistis pembongkaran bisa selesai tepat waktu. Pasalnya, tim yang diterjunkan terkendala kondisi tanah makam yang cukup keras.

Sehingga, dalam sehari tidak mampu memindahkan setidaknya 100 makam sebagaimana yang direncanakan.

Waskita Karya Minta Pembongkaran Makam Klampisan Dipercepat.  Supaya tidak mengganggu progres pembangunan jalan tol Batang Semarang. Sejumlah warga, tokoh masyarakat dan ahli waris terlihat memadati Makam Klampisan, Ngaliyan Kota Semarang, Rabu 15 Agustus 2018
Waskita Karya Minta Pembongkaran Makam Klampisan Dipercepat. Supaya tidak mengganggu progres pembangunan jalan tol Batang Semarang. Sejumlah warga, tokoh masyarakat dan ahli waris terlihat memadati Makam Klampisan, Ngaliyan Kota Semarang, Rabu 15 Agustus 2018 (tribunjateng/hermawan handaka)

"Tanahnya keras sehingga kami kesulitan menggali. Padahal kami sudah melakukan penggalian dengan membagi per ring. Karena kalau acak, maka akan menutup makam yang tanpa identitas. Makanya kita buat per ring agar tidak ada yang tertinggal," jelasnya.

Ia mengungkapkan, letak makam baru berada sebelah selatan makam lama dengan jarak sekitar 200 meter.

Kondisi lokasi makam baru juga jauh lebih baik dari makam lama. Luas makam lama hanya 5.300 meter persegi, sementara luas makam baru sampai 12.400 meter persegi.

Minta Relokasi Dipercepat

Ribuan titik makam terdampak pembangunan jalan tol Semarang-Batang di Klampisan, Ngaliyan, Kota Semarang, mulai dipindahkan satu per satu ke lokasi makam baru, Rabu (15/8/2018).

Humas PT Waskita Karya Proyek Tol Semarang-Batang Seksi V, Sutarji meminta agar waktu pembongkaran makam bisa dipercepat. Jika waktu pembongkaran makam yang direncanakan sampai satu bulan lamanya, maka itu akan mempengaruhi progres pembangunan tol.

Sutarji memperhitungkan, jika dengan jumlah makam 1.300 titik, setidaknya harus bisa selesai dalam delapan hari atau maksimal 15 hari. Hal itu sebagaimana yang disampaikannya dalam beberapa kali rapat dengan Paguyuban Ngarso, Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) dan lainnya.

"Kalau sebulan, itu mengganggu progres proyek. Karena itu kami minta lebih cepat lagi. Maksimal 15 hari lah. Itu saja sudah mengganggu progres," katanya di lokasi makam, Rabu (15/8/2018).

Makam di Klampisan, Jalan Honggowongso, Ngaliyan, masih di tengah jalan tol Semarang-Batang, Selasa (14/8/2018). Sekitar 1.300 titik makam itu akan di relokasi mulai Rabu (15/8/2018).
Makam di Klampisan, Jalan Honggowongso, Ngaliyan, masih di tengah jalan tol Semarang-Batang, Selasa (14/8/2018). Sekitar 1.300 titik makam itu akan di relokasi mulai Rabu (15/8/2018). (Tribunjateng.com/M Zaenal Arifin)

Ia menuturkan, untuk mempercepat relokasi, ia meminta dilakukan penambahan jumlah pekerja. Saat ini, ada 25 orang yang menggali makam lama dan 45 orang di makam baru.

"Dengan jumlah itu, sehari hanya mampu beberapa saja. Belum lagi kalau ada hujan pasti jumlah makam yang dipindahkan lebih sedikit. Kami sudah sampaikan agar pekerja ditambah menjadi 150 orang dengan target sehari minimal bisa 100 makam dipindahkan," jelasnya.

Dengan begitu, estimasi jumlah makam yang sekitar 1.300 titik bisa selesai dalam waktu 13 hari. Sehingga jika ada beberapa makam yang tidak diketahui identitasnya, maka waktu yang dibutuhkan sesuai waktu yang ditentukan.

"Kalau jumlah pekerja saja sedikit, belum lagi masih ada makam baru yang ditemukan, bisa jadi pembongkaran lebih dari sebulan. Padahal progres pekerjaan sudah molor," ungkapnya.

Molornya pemindahan makam, tambahnya, dampaknya sangat besar. Karena itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak PPKom dan Paguyuban Ngarso untuk mempercepat relokasi. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved