PLN Jateng DIY Berangkatkan Tim Tanggap Darurat ke Palu untuk Pulihkan Pasokan Listrik
Pemberangkatan Tim Tanggap Darurat ini untuk membantu melakukan pemulihan pasokan listrik.
Penulis: muh radlis | Editor: suharno
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY (DJTY) memberangkatkan 51 personel Tim Tanggap Darurat ke Palu, Sulawesi Tengah pada Selasa (2/10/2018).
Personel tersebut berasal dari seluruh unit PLN di wilayah Jawa Tengah & DI Yogyakarta.
Pemberangkatan dilaksanakan dari Kantor PLN Distribusi Jawa Tengah & DIY dan didahului apel pelepasan yang dipimpin oleh GM PLN DJTY, Agung Nugraha.
Tim yang terdiri dari empat orang Korlap (Koordinator Lapangan), 24 personel PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan), enam personel Petugas Genset, dan 17 personel Pelayanan Teknik tersebut selanjutnya akan bergabung dengan Tim PLN yang berada di Palu dan sekitarnya.
Baca: Polres Pati Bergerak Galang Dana Bagi Korban Gempa Dan Tsunami di Palu - Donggala
Agung Nugraha dalam sambutan apel pelepasan menuturkan, pemberangkatan Tim Tanggap Darurat ini bertujuan untuk membantu melakukan pemulihan pasokan listrik untuk wilayah terdampak bencana yaitu Palu dan sekitarnya yg kondisi saat ini hampir 90 persen lumpuh total.
"Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih atas keikhlasan untuk menjadi sukarelawan dalam Tim Tanggap Darurat PLN. Lakukan yang terbaik. Pastikan memberikan pelayanan yang terbaik untuk saudara saudara kita tanpa memandang suku, agama, ras ataupun dari mana mereka," tutur Agung.
Dalam sambutannya pula, Agung menambahkan pesan supaya sukarelawan dapat menjaga kesehatan serta tidak lupa menjalan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
Selain itu, Agung berharap saat pulang nanti tim ini dapat memberikan informasi mengenai kebutuhan pendukung pemulihan kondisi wilayah terdampak bencana supaya rombongan Tim selanjutnya dapat berangkat dengan membawa peralatan yang lebih efektif.
Tim ini adalah Tim PLN DJTY tahap pertama yang akan bertahan di wilayah terdampak bencana selama 2 minggu dan dibekali dengan enam genset untuk mendukung kondisi kelistrikan pada wilayah tersebut. (*)