Sudjiwo Tejo Komentari Ekspresi Budiman Sudjatmiko saat Mendengar Argumen Fahri Hamzah di ILC
Sastrawan Sudjiwo Tejo mengomentari penampilan politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko saat di acara Indonesian Lawyer Club (ILC).
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Sastrawan Sudjiwo Tejo mengomentari penampilan politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko saat di acara Indonesian Lawyer Club (ILC).
Hal tersebut disampaikan Sudjiwo Tejo melalui akun Twitter pribadinya @budimandjatmiko, Selasa (9/10/18).
Sudjiwo Tejo mengaku menyaksikan tayangan ILC ketika dirinya berada di Banyuwangi, Jawa Timur.
Sudjiwo Tejo mengaku bahwa dirinya menyukai senyuman Budiman Sudjatmiko yang masih sama seperti yang dulu.
Lantaran hal tersebut, pria yang juga berprofesi sebagai budayawan itu tidak menilai Budiman Sudjatmiko sosok yang garang dan sinis.
Baca: Cerah Berawan Di Tegal Dan Sekitarnya, Jika Terasa Sumuk? Ini Penjelasannya
Baca: HOTLINE: Lampu Bangjo di Perempatan Arteri Bandarhajo Mati 2. Kepada Bapak atau Ibu
Baca: Indonesia Vs Myanmar : Menanti Debut Vizcarra copy
Baca: SEDANG BERLANGSUNG! Link Live Streaming Siaran Langsung Timnas U-19 Indonesia vs Arab Saudi
"Di Banyuwangi, aku suka nonton senyum kang @budimandjatmiko di tayangan ini. Ud lama aku ndak ketemu langsung dia. Dan aku gak percaya bahwa dia segarang dan sesinis kebanyakan twit2nya. Kalau ketemu langsung, senyumnya ternyata masih yg dulu2. Love it. Damai di bumi," tulisnya.
Lantaran mendapat komentar dari Sudjiwo Tejo, politisi PDIP tersebut lantas memberikan respons.
Mantan aktivis itu mengaku bahwa di cuitannya ia jarang tersenyum dan hanya menuliskan beberapa emoticon.
"Karena di tuit saya jarang senyum, mbah..Seringnya cuma (emoji cool dan bengong )dan sesekali (emoji tersenyum)," tulis Budiman.
Diketahui sebelumnya, Fahri Hamzah meminta agar kepolisian menghentikan kasus Ratna Sarumpaet pada ILC TVOne, Selasa (9/10/2018) malam.
Menurut Fahri, Ratna Sarumpaet sudah mengaku dan menyerah serta meminta agar kasus kebohongan ini difokuskan kepada dirinya.
Alasan Fahri agar kasus Ratna Sarumpaet ini dihentikan karena usianya yang sudah berusia 70 tahun sehingga ada kondisi-kondisi psikologis yang harus dijawab oleh psikolog.
Baca: HOTLINE: Setuju Semarang Cooling Plan, Tanami Trembesi Sebanyak-banyaknya
Baca: TANDA KIAMAT! Heboh 3 Pasangan Suami Istri Tukar Pasangan dalam Pesta Seks di Kamar Hotel
Baca: Hendri Satrio : Tak Perlu Ada Pengerahan Massa di Pemeriksaan Amien Rais Sebagai Saksi
Fahri menjelaskan bahwa kasus ini menjadi masalah besar di kubu capres Prabowo Subianto karena reaksi spontan setelah foto wajah Ratna Sarumpaet beredar.
Menurut Fahri, setelah Ratna menggelar jumpa pers dan mengakui perbuatannya, hal ini harus dilihat sebagai masalah pribadi dan tidak perlu meluas menjadi masalah negara.
Fahri lantas menyampaikan bahwa Ratna Sarumpaet sudah menyerah dan mengaku kalah, bahkan akan meminta maaf kepada Prabowo Subianto dan publik.