Hendi Paparkan Tantangan yang Dihadapi Kota Semarang dalam Konfrensi ICISPE 2018

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - International Conference on Indonesian Social & Political Enquiries atau ICISPE tahun ini kembali digelar di Grand Candi Hotel Semarang, pada hari Senin (22/10/2018).

Acara yang sudah berlangsung ke-3 kalinya ini, mengangkat tema Sustainable Development atau Pembangunan Berkelanjutan.

Berkenaan dengan hal ini, Walikota Semarang yang hadir dalam ICISPE 2018, memaparkan tentang tantangan tantangan yang harus dihadapi kota Semarang guna memenuhi kriteria 17 Sustainable Development Goals (SDGS). 

Salah satu tantangan terbesar di kota Semarang, salah satunya adalah gas buang atau polusi udara yang setiap tahunnya semakin meningkat.

Untuk ini pihaknya sedang memaksimal transportasi umum, mulai dari memaksimalkan BRT, rencana proyek LRT, kemudian menyiapkan anggaran lebih untuk pembangunan trotoar yang diharapkan masyarakat nantinya lebih tertarik untuk berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum sehingga bisa mengurangi polusi udara dari gas buang.  

“Kita coba ubah bahan bakar BRT dari solar yang asapnya juga hitam pekat, menjadi pakai bahan bakar gas. Kita sudah kerjasama dengan Toyama, 40 unit akan kita rubah dan dianggarakan tahun depan akan kita tuntaskan untuk 8 koridor”, kata Hendi (22/10/18) saat ditemui usai menghadiri ICISPE 2018.

Disisi lain kota Semarang sendiri mempunyai topografi unik, apabila potensi ini bisa dikembangkan, maka akan menjadi tempat yang menguntungkan, namun jika tidak dikelola dengan baik hal ini akan menjadi masalah karena air dari daerah atas turun ke bawah dan air dari laut akan naik ke daratan.

Hendi juga mengharapkan peran serta masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan Kota Semarang ini, karena pembangunan hanya bisa berlangsung apabila ada kerjasama dari kedua belah pihak antara pemerintah dan masyarakat. (Bariqi Najman/Magang Undip)