Gelandang Sriwijaya FC, Hyu Yun Koo Menangis Setelah Timnya Kalah dari PSIS Semarang, Ini Alasannya
Kekalahan Sriwijaya FC dalam laga PSIS Vs Sriwijaya FC pada lanjutan kompetisi Liga 1 pekan ke 27, cukup menyakitkan bagi Laskar Wong Kito.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Catur waskito Edy
Laporan Wartawan Tribun Jateng, F Ariel Setiaputra
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Kekalahan yang diraih Sriwijaya FC dalam laga PSIS Vs Sriwijaya FC pada lanjutan kompetisi Liga 1 pekan ke 27, cukup menyakitkan bagi punggawa Laskar Wong Kito.
Bertekat mengakhiri tren buruk dalam beberapa laga teralhir, Sriwijaya FC justru kembali takluk dari lawannya. Gol Bruno Dilva di injury time babak kedua, mengubur mimpi Sriwijaya FC untuk bangkit dari keterpurukan.
Kapten sekaligus gelandang bertahan Sriwijaya FC, Bahoan menangis saat jumpa pers seusai pertandingan.
Pemain asal Korea Selatan ini mengaku kecewa berat atas kepemimpinan wasit yang dianggapnya tidak berimbang.
Apalagi gol lawan terjadi jelang pertandingan berakhir sehingga Sriwijaya FC gagal mencuri poin dalam laga PSIS Vs Sriwijaya FC ini.
"Kalau seperti ini kita cari wasit saja agar bisa menang. Kami berlatih, kerja keras, semua ingin mau menang karena posisi kita di bawah. Teman-teman semua kecewa karena kami berlatih sungguh-sungguh," kata Hyu Yun Koo.
"Sepakbola tidak seperti itu. Kami kecewa, jauh-jauh kesini justru kalah karena seperti itu. Lebih baik kita di rumah saja, pertandingan kalah gara-gara wasit," jelasnya.
Sementara itu, pelatih Sriwijaya FC, Angel Alfredo Vera mengatakan, sebenarnya timnya mampu mengimbangi permainan PSIS. Namun insiden kartu merah yang diterima Zalnando di menit ke 63 membuat organisasi permainan tim terganggu.
"Kami punya beberapa peluang bagus untuk cetak gol tapi kami tidak beruntung. Pertandingan juga sudah tidak kondusif karena banyak keputusan yang tidak benar," kata Alfredo.
Ia juga mengecam sejumlah keputusan wasit yang juga dianggapnya tidak adil dan justru menguntungkan tuan rumah.
"Kalau mau sepak bola Indonesia berubah, saya pikir susah karena sekarang banyak hal main-main. Yang tidak teknis. Kita datang dari jauh untuk laga penting tapi ada keputusan yang tidak adil.
"Saya juga pernah datang kesini bersama Persebaya, wasit mengeluarkan kartu, kartu, kartu. Tapi kami dilanggar tidak diberi bola mati. Tapi mau bagaimana skor sudah ada. Tentu kami kecewa," pungkasnya. (*)