Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Oase dari Timnas U-19

Beruntung ada sepakbola. Olahraga ini menyelamatkan kita, meski cuma sesaat, dari konflik berkepanjangan sesama anak bangsa di media sosial

Penulis: abduh imanulhaq | Editor: muslimah
tribunjateng/cetak/grafis bram kusuma
Abduh Imanulhaq atau Aim wartawan Tribun Jateng 

KITA bersyukur ada sepakbola di tengah berbagai masalah bangsa dan problematika sehari-hari. Olahraga ini memberi hiburan dan harapan, melegakan yang terasa sesak sekaligus meluapkan yang begitu penat.

Kesuksesan timnas U-19 ke perempat final Piala AFC 2018 menjadi oase sejuk menyegarkan. Bukan hanya bagi fans sepakbola nasional, melainkan juga orang awam yang lelah melihat persoalan politik yang penuh intrik.

Beruntung ada sepakbola. Olahraga ini menyelamatkan kita, meski cuma sesaat, dari konflik berkepanjangan sesama anak bangsa di media sosial.

Bolehlah kita berbeda ketika menanggapi suatu masalah yang sedang menghangat, tapi tidak dalam kejuaraan sepakbola antarbangsa. Ketika timnas U-19 mampu melewati adangan Uni Emirat Arab, terasa sekali ada kegembiraan yang sama yang membuncah di dalam dada. Bahkan oleh mereka yang tak menggemari permainan ini.

Melihat begitu antusiasnya masyarakat memberikan dukungan kepada kesebelasan kita, ini membuktikan bahwa sepakbola bermanfaat sebagai terapi membangkitkan kembali semangat nasionalisme.

Sementara itu, para pemain bersemangat untuk mempersembahkan kemenangan bagi negara. Tentu ini berkaitan dengan identitas kebangsaan yang sekarang terasa mulai luruh.

Lolos dari babak grup memberikan optimisme. Tidak lebih tidak kurang, kita ingin menang atas Jepang. Terus melaju menyingkirkan juara bertahan.

Optimistis, tapi kita juga harus realistis. Boleh menggantungkan dan meletakkan cita-cita setinggi langit tapi tetap sadar akan keterbatasan, akan kekurangan dalam tubuh PSSI, dalam sistem kompetisi kita. Pendek kata dalam tubuh dunia persepakbolaan kita yang terus berusaha bangkit setelah terus dirundung masalah.

Secara umum memang timbul kesan, Indonesia seakan sudah larut dalam suasana pesta setelah menyingkirkan Uni Emirat Arab. Bahwa lawan sekuat apa pun bisa dihadapi, ditaklukkan.

Euforia itu muncul karena Indonesia melaju setelah melewati lubang jarum. Di ajang sepakbola internasional, jelas bahwa UEA lebih dijagokan karena persiapan dan materi tim yang lebih baik.

Euforia itu hendaknya tidak membuat lengah di babak berikutnya. Jangan sampai konsentrasi tidak dijaga dan dibiarkan terganggu oleh sejumlah aktivitas yang kurang mendukung.

Harapan terhadap timnas U-19 memang sangat tinggi antara lain karena sudah lama masyarakat memendam kerinduan akan prestasi kesebelasan nasional. Masuk akal jika keinginan melihat timnas menjadi juara amat tinggi. Apalagi pesta ini berlangsung di negeri sendiri.

Sungguh pun begitu, sportivitas hendaknya harus tetap dijunjung tinggi. Baik menang maupun kalah, sikap hormat terhadap pemain lawan dan permainan perlu dijaga.

Kita jelas berharap para pemain muda yang memakai logo Garuda di dadanya itu tampil spartan. Bahwa di tengah segala keterbatasan, mereka layak diingat sebagai duta-duta terbaik di lapangan yang memikul harapan bangsa ini. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved