Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ayah dan Anak Tewas Setelah 4 Orang Bersenjata Serbu Gedung Konsulat China di Karachi

Sedikitnya empat orang tewas saat beberapa orang tak dikenal menyerbut kantor konsulat China di Karachi,

TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Ilustrasi 

KARACHI, TRIBUNJATENG.COM - Sedikitnya empat orang tewas saat beberapa orang tak dikenal menyerbut kantor konsulat China di Karachi, Pakistan, Jumat (23/11). Dua dari empat korban tewas merupakan anggota poliosi.

Sebanyak empat orang bersenjata mencoba memasuki gedung konsulat tetapi dihadang petugas keamanan di pos pemeriksaan. "Baku tembak kemudian terjadi yang menewaskan dua polisi dan satu lainnya dalam kondisi kritis," kata perwira polisi, Javaid Alam Odho.

Javaid menambahkan, para penyerang kemudian melarikan diri tetapi dia tidak menyebutkan apakah serangan sudah berakhir. Dia menyebut, kawasan di sekitar kantor konsulat China sudah ditutup dan aparat keamanan sudah melakukan operasi pembersihan. "Polisi dan tentara sudah berada di lokasi kejadian," kata Pir Muhammad Shah, seorang perwira polisi.

Sejumlah foto yang tersebar di media sosial memperlihatkan kepulan asap membubung dari lokasi serangan. Karachi, adalah kota terbesar sekaligus pusat bisnis Pakistan. Namun, selama beberapa tahun terakhir kota ini dikungkung kekisruhan politik, kerusuhan sektarian, dan militansi etnis.

Ayah-anak

Sementara itu, dua warga sipil yang tewas dalam serangan itu merupakan ayah dan anak asal Quetta, Balochistan.

ABC News mewartakan, mereka datang ke gedung konsulat mengambil visanya untuk mengunjungi China. Keduanya terjebak dalam baku tembak antara tiga pria bersenjata dengan aparat keamanan.

SCMP melaporkan, gedung konsulat China biasaya memang sibuk pada Jumat pagi, sesuai dengan jadwal pengambilan visa untuk ke China.

Serangan yang diklaim oleh kelompok separatis Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) itu terjadi sekitar pukul 09.30 waktu setempat.

Saat itu, tiga pria bersenjata berupaya masuk ke gedung konsulat, namun berhasil dicegah pasukan keamanan. Meski demikian, terjadi baku tembak sehingga menyebabkan korban tewas.

"Tiga orang militan ditembak mati, dan dua polisi Pakistan meninggal dunia," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang.

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, mengutuk keras serangan tersebut. Dia menyebutnya sebagai bagian dari konspirasi melawan kerja sama ekonomi dan strategis antara Pakistan dan China.

Dia telah memerintahkan penyelidikan terhadap serangan tersebut. Mantan atlet kriket itu meyakinkan bahwa teror tidak akan meruntuhkan relasi dengan China.

Seperti diketahui, kedua negara sedang membangun kebijakan ekonomi dengan Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC)untuk menghubungkan Provinsi Xinjiang dengan pelabuhan Laut Arab di Gwadar, Balochistan.

Sejak awal proyek, militan telah berulang kali menyerang lokasi konstruksi, meledakkan banyak saluran pipa gas dan kereta api, dan menargetkan pekerja China.

Pada Agustus tahun ini, tiga warga negara China termasuk di antara enam orang yang terluka dalam serangan bunuh diri pada bus, yang membawa para insinyur China yang bekerja di proyek pertambangan di Balochistan. (kps/afp/abcnews)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved