Hari Anti Korupsi Internasional, Fahri Hamzah: Pejabat Sibuk Tampak Sukses, Seperti Topeng Monyet
Wakil Ketua DPR RI, Fahri hamzah menuliskan sebuah kritikan sekaligus renunagn terkait korupsi yang ada di Indonesia.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Wakil Ketua DPR RI, Fahri hamzah menuliskan sebuah kritikan sekaligus renungan terkait korupsi yang ada di Indonesia.
TribunJateng.com, melansir melalui akun Twitter @Fahrihamzah yang ia tulis Minggu (9/12/18).
Fahri memulai cuitannya dengan menilai bahwa negara ini tragis lnataran hari anti korupsi dirayakan tanpa ada proposal pemberantasan korupsi kepada bangsa.
Fahri lantas menyindir orang-orang yang memperingati hari anti korupsi seperti merayakan hari bahagia.
Lantas, ia menilai bahwa saat ini korupsi semakin banyak.
Terkait pertengakaran para elite politik ada yang menyebut korupsi makin banyak, adapula yang menyebut korupsi makin dikit membuat binggung masyarakat.
• Daus Mini Nikah Lagi, Derry: Semoga Ini Terakhir, Jangan Ada Persoalan Seperti Dulu
• Catat Ini Pengumuman Peserta CPNS Pemkab Karanganyar yang Lolos SKB dan Jadwal Tesnya
• Ditanya Lebih Milih Jadi Cebong atau Kampret, Jawaban Yusril Bikin Riuh Penonton
Fahri Hamzah menilai bangsa ini perasaan bertanggungjawab terlalu rendah.
Ia menambahkan, selama 16 tahun pejabat silih berganti, dan mereka tampak sukses seperti topeng monyet.
Berikut cuitan Fahri Hamzah selengkapnya:
"Tragis di negara kita, Hari anti korupsi Se-Dunia dirayakan tanpa proposal pemberantasan korupsi kepada bangsa. Orang2 merayakannya seperti merayakan hari bahagia. Hari yang akan kita ulang seriap tahun dengan jumlah korupsi dianggap tambah banyak. #HariAntiKorupsi
Kemarin, antara 2 kandidat sempat bertengkar, ada yang mengatakan korupsi tambah banyak. Ada yang bilang korupsi tambah sedikit. Ada yang bilang ini dari masa lalu dan ada yang bilang ini dari masa sekarang. @KPK_RI bingung berada di tengah pertengkaran. #HariAntiKorupsi
Jika pejabat dan penguasa bingung, rakyat tentu tambah lingkung. Kita ada di mana sekarang? Kita mau kemana besok? Apakah korupsi adalah nasib atau kutukan? Apakah ini semua hukuman Tuhan? Ah, kita semua diajak semakin tidak rasional dan jalan akal dihentikan. #HariAntiKorupsi
Jika pejabat dan penguasa bingung, rakyat tentu tambah lingkung. Kita ada di mana sekarang? Kita mau kemana besok? Apakah korupsi adalah nasib atau kutukan? Apakah ini semua hukuman Tuhan? Ah, kita semua diajak semakin tidak rasional dan jalan akal dihentikan. #HariAntiKorupsi
Bahaya dalam bangsa kita adalah karena perasaan bertanggung jawab rendah. Lalu disusupi oleh proyek yang tidak jelas ujung pangkalnya. Momok-momok masuk rumah tangga bangsa dan kita akhirnya menghabiskan tenaga untuk menghalau hantu tidak jelas bentuknya. #HariAntiKorupsi
Inilah yang terjadi dengan isu korupsi ini. Sejak 16 tahun lalu proyek ini dilancarkan dengan bantuan bank pembangunan Asia (Asian Development Bank). Para pejabat datang silih berganti tanpa tau mereka lagi bermain apa. Sibuk mulai nampak sebagai sukses. Seperti topeng monyet!