Fadli Zon: Persekusi dan Kriminalisasi Wujud Nyata dari Tanda-tanda Kekalahan
Wakil Ketua Partai Gerindra, Fadli Zon menuliskan cuitan terkait persekusi dan kriminalisasi tentang Habib Bahar bin smith.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Wakil Ketua Partai Gerindra, Fadli Zon menuliskan cuitan terkait persekusi dan kriminalisasi.
TribunJateng.com, melihat melalui akun Twitter @fadlizon yang ia tulis pda Senin (10/12/18).
Fadli Zon menyebut bahwa persekusi dan kriminalisasi sebagai bentuk reakasi kepanikan.
Tak hanya itu, Fadli Zon juga menyebut bahwa persekusi dan kriminalisasi sebagai tanda sebauh kekalahan.
Terkahit hal itu, Fadli Zon menyebut bahwa para korban persekusi dan kriminalisasi itu sebenarnya sedang diwisuda menjadi pemi,pin dalam perjuangan melawan kedzaliman.
• Ramalan Zodiak Hari Ini Senin 10 Desember 2018, Aries Kadar Cinta Anda Pada Pasangan Menurun
• Yusril Mengaku Dimintai Pertimbangan Jokowi Terkait Kasus Habib Bahar bin Smith
• Peruntungan Shio Hari Ini Senin 10 Desember Tahun Anjing Tanah Imlek 2659
"Persekusi n kriminalisasi menunjukkan reaksi kepanikan. Wujud nyata dr tanda-tanda kekalahan. Mrk yg dikriminalisasi sebenarnya sdg di “wisuda” menjadi pemimpin dlm perjuangan melawan kezaliman," tulisnya.
Diketahui sebelumnya, Fadli Zon juga menanggapi jeratan hukum yang dikenakan oleh Habib Bahar.
Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter @fadlizon yang ia tulis pada Minggu (9/12/18).
Mulanya seorang netizen dengan akun @maspiyuuu menuliskan cuitan dengan mentautkan berita bahwa Habib Bahar dijerat UU Etnis.
Akun @maspiyuuu menyebut bahwa pasal tersebut terlalu dipaksakan.
Lantas, cuitan tersebut ditanggapi oleh Fadli Zon.
Fadli Zon menyebut Penerapan pasal-pasal yg dipaksakan ini menjurus pd abuse of power.
Pria yang mendukuki posisi Wakil DPR RI itu menyebut kondisi demokrasi di Indonesia semakin eronis lantaran mengaku demokrasi tapi takut dikritik.
Fadli Zon lantas menambahkan jika di pemerintahan saat ini jika berbeda pendapt diancam penjara.
"Penerapan pasal2 yg dipaksakan ini menjurus pd abuse of power. Ini ironi di era demokrasi. Rezim ini akan ditertawakan dunia, mengaku demokrasi tp takut dikritik. Lalu yg kritik n beda pendapat diancam bui. Sdgkan klu kritik n hina lawan politik dibiarkan. Kezaliman yg sempurna," tulis Fadli Zon.