Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Koin untuk Kang Mul, Dukungan bagi Mulyadi yang Masuk Bui Akibat Kasus Serempetan Motor

Pemuda Desa Singocandi menggalang Koin Untuk Kang Mul, warganya yang dipenjara akibat kasus serempetan motor di Kudus.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI
Aksi pengumpulan donasi untuk Mulyadi, Koin Kang Mul, di depan Balai Desa Singocandi, Kecamatan Kota Kudus, Jawa Tengah, Kamis (13/12/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Sejumlah pemuda berdiri di bahu jalan Desa Singocandi, tepatnya di depan Balai Desa Singocandi, Kecamatan Kota Kudus, Jawa Tengah, Kamis (13/12/2018).

Mereka membawa kardus yang di atasnya berlubang.

Saat ada pengguna jalan melintas, kardus disorongkan dengan harapan diisi uang.

Uang yang terkumpul itu akan digunakan untuk keperluan Mulyadi yang tengah menjalani proses hukum.

“Kami sedang menggelar aksi Koin untuk Kang Mul. Tujuannya membantu meringankan beban Pak Mulyadi yang divonis penjara 3 bulan dan denda Rp 5 juta,” kata koordinator penggalangan koin, Muhammad Fatchul Munif, kepada Tribunjateng.com.

Kronologi Mulyadi Buruh Pembuat Tahu di Kudus Dipenjara karena Kasus Serempetan Motor

Kasus Serempetan Kendaraan di Kudus Berujung Penjara, Kuasa Hukum: Ada yang Aneh

Mulyadi sesama warga Singocandi.

Kepala keluarga yang bertanggung jawab atas kebutuhan anak dan istrinya itu tengah mendekam di balik jeruji besi.

Persidangan kasus Mulyadi di Pengadilan Negeri Kudus.
Persidangan kasus Mulyadi di Pengadilan Negeri Kudus dengan agenda pembacaan vonis, Rabu (12/12/2018). (Istimewa)

Lelaki 46 tahun itu divonis Pengadilan Negeri Kudus 3 bulan penjara dan denda Rp 5 juta dalam perkara kecelakaan lalu lintas.

Vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan jaksa, yaitu 10 bulan penjara dan denda Rp 5 juta.

“Aksi ini untuk meringankan beban Pak Mulyadi untuk membayar denda. Sisanya bisa digunakan untuk kebutuhan rumahnya. Dia sebagai kepala keluarga punya tanggungan anak dan istri,” katanya.

Mulyadi sehari-hari bekerja sebagai buruh pembuat tahu.

Sang istri, Kusni, bekerja sebagi penjahit lepas yang tidak bisa ditentukan besaran pendapatannya.

“Kami mengetuk kepada warga Singocandi dan seluruh pengendara untuk membantu meringankan beban Pak Mulyadi. Kami tahu kondisi perekonomian Pak Mulyadi. Apalagi sekarang dipenjara,” katanya.

Kepala Desa Singocandi, Fredy Andriyanto mengatakan, proses hukum sudah berjalan, vonis pun sudah dijatuhkan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved