Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Ketua RT di Sleman tentang Pesta Seks di Wilayahnya : Kaget Ada Penggerebekan

"Ya besok akan saya laporkan di pertemuan (RT). Di bilang bukan warga saya (ya) bisa, tetapi kan di wilayah saya," ungkapnya

Editor: muslimah
KOMPAS.com / WIJAYA KUSUMA
Ketua RT 05/RW 12 Karangasem, Condongcatur, Depok, Sleman saat menemui wartawan, Jumat (14/12/2018). 

TRIBUNJATENG.COM - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY Selasa (11/12/2018) melakukan penggerebekan pesta seks di sebuah homestay daerah Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

Polisi menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini, yakni AS dan HK. Ketua RT 05/RW 12 Karangasem, Condongcatur, Depok, Sleman, Ngadimin (64) mengaku tidak mengetahui jika ada penggerebekan pesta seks di wilayahnya.

"Ya kaget, malah baru tahu ini kalau ada itu ( Pesta Seks) . Saya tidak juga tahu kalau kemarin ada penggerebekan itu," ucap Ketua RT 05/RW 12 Karangasem, Condongcatur, Depok, Sleman, Ngadimin (64) saat ditemui Kompas. com, Jumat (14/12/2018).

Ngadimin juga mengaku tidak mengetahui jika salah satu bangunan rumah di Jalan Nusa Indah RT 05/RW 12 Karangasem, Condongcatur, Depok, Sleman di jadikan Homestay.

"Saya enggak tahu kalau dijadikan homestay, tidak laporan ke sini soalnya. Disini banyak yang tidak laporan," ungkapnya.

Menurutnya rencananya dirinya akan menyampaikan kejadian tersebut di rapat Rukun Tetangga (RT).

Sebab kejadian tersebut ada di wilayahnya.

"Ya besok akan saya laporkan di pertemuan (RT). Di bilang bukan warga saya (ya) bisa, tetapi kan di wilayah saya," ungkapnya.

Pesta seks diselenggarakan di homestay Sementara itu Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto membenarkan jika penggerebekan pada Selasa (11/12/2018) bertempat di Homestay Arawa.

"Iya benar (Homestay Arawa) , " tegasnya.

Dari penelusuran Kompas. com, homestay tersebut berada di kompleks perumahan.

Ada lima rumah berjajar menghadap ke Selatan dan homestay tersebut bernomor nomor rumah 233 E.

Letak bangunan homestay bercat putih ini berada di sisi paling Barat. Situasi kompleks perumahan pun terlihat sepi. Untuk menuju homestay ini hanya ada satu akses jalan.

Dari informasi salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, dia membenarkan jika rumah nomor 233 E memang dijadikan homestay.

Hanya saja dirinya tidak mengetahui adanya penggerebekan karena sedang tidak ada di rumah.

"Saya tidak tahu, kebetulan pas tidak di rumah. Tapi itu memang untuk homestay, pemiliknya tidak tinggal di disini," bebernya. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Ketua RT di Sleman: Kaget Ada Penggerebekan Pesta Seks di Wilayahnya

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved