Pak Ogah di Underpass Jatingaleh Dianggap Meresahkan, Ini Kata Kasatlantas Polrestabes Semarang
Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi menegaskan supeltas tidak dalam pengawasan pihak kepolisian.
Penulis: rival al manaf | Editor: Catur waskito Edy
Selama ini menurutnya ketidaktersediaan pulau jalan itulah yang membuat pak ogah terus muncul.
Menurutnya banyaknya kendaraan yang ingin memotong ke kesatrian dianggap menjadi potensi mereka untuk bisa mendapatkan rupiah dari pengendara.
Dampaknya yang akan berputar arah juga sering diminta upah mengatur lalulintas.
"Itu memang yang persimpangan dari arah Gombel ke Kesatrian itu memang pulau jalannya belum sempurna sehingga banyak kendaraan yang langsung berbelok di underpas dan memotong jalur. itu sebenarnya ndak boleh tapi memang desain lingkungan tidak memenuhi kajian rekayasa lalulintas ya jadinya seperti itu," tandas Ardi.
Ia menegaskan kembali sudah bersurat dengan dinas pekerjaan umum untuk segera merevisi pembangunan pulau jalan.
"Secara otomatis jika sudah ada pulau jalan pak ogah itu akan hilang sendiri. Itu muncul karena pembangunan pulau jalan sebelumnya tidak memenuhi kajian-kajian rekayasa lalulintas," ucapnya.
Terkait pembinaan supeltas ia menyebut Satlantas Polrestabes Semarang belum akan melangkah ke arah sana.
Memberdayakan pengaturan lalulintas oleh tenaga sukarelawan itu masih belum menjadi rencana mereka.
"Karena bagi kami yang memiliki kewenangan melakukan pengaturan, menghentikan kendaraan di jalan dan dan tindakan memperlancar arus itu tugas polri," pungkasnya. (*)