Edy Rahmayadi Fokus Tugas Gubernur Sumatera Utara Setelah Mundur dari Ketua Umum PSSI
Edy Rahmayadi selanjutnya fokus ke tugas Gubernur Sumatera Utara setelah mundur dari ketua umum PSSI.
TRIBUNJATENG.COM, NUSA DUA - Edy Rahmayadi menyatakan mundur dari ketua umum PSSI setelah menjabat sejak November 2016.
Tak ada tekanan politik yang melatari keputusan mundur sebagai ketua umum PSSI itu menurut Edy Rahmayadi.
Betulkah tidak ada tekanan politik?
"Tidak ada. Ini bola kok politik," tegas Edy Rahmayadi di arena Kongres PSSI, Sofitel Hotel, Nusa Dua, Bali, Minggu (20/11/2018).
Lalu apa yang akan dilakukannya setelah tidak lagi menjabat ketua umum PSSI?
"Selanjutnya saya fokus ke Gubernur Sumatera Utara karena saya gubernur di sana," ujar mantan Pangkostrad ini.
• Apa Sepakbola Nasional Berubah Setelah Edy Rahmayadi Mundur? Begini Analisis Ferdinand Hindiarto
• Detik-detik Edy Rahmayadi Putuskan Mundur dari Ketua Umum PSSI, Kumpulkan Exco Minta Saran
• 5 Pernyataan Kocak Edy Rahmayadi yang Viral Sebelum Mundur, Pernah Bilang Coach Itu Pelatih
Ia juga menjelaskan alasan pengunduran diri tersebut.
Dia ingin dengan pengambilan keputusan tersebut, PSSI menjadi lebih baik.
"Alasannya untuk PSSI biar berjalan mulus, PSSI punya masa depan. untuk anak bangsa ini. PSSI adalah pemersatu anak bangsa. Jangan sampai gara-gara satu dua orang, PSSI terganggu. Insyaallah kita doakan bersama. dengan dipimpin berikut-berikutnya ini PSSI akan lebih jaya, " jelas Edy.
Keputusan mundur Edy dinilai secara tiba-tiba.
Tak ada seorang pun yang tahu termasuk pengurus teras PSSI.
Benarkah?
"Sejak hari ini (diputuskan). Ada tekanan? Tidak ada, ini olahraga ga ada tekan menekan. Ini adalah keputusan yang paling baik. Untuk bangsa kita," tegas Edy.
Edy menyatakan proses mundur berawal dari pertemuan dan diskusi bersama anggota Exco PSSI pada Sabtu malam di Sofitel Hotel.
"Saya yang membahas. Habis itu saya minta izin dengan Exco," paparnya.
