Truk Terjun ke Sungai Setinggi 20 Meter di Bali, Sopir Mengaku Ikuti Panduan Google Maps
Sebuah truk bermuatan batu padas jatuh ke Sungai Wos sedalam 20 meter di Ubud-Banjar Silakarang, Desa Singapadu Kaler, Sukawati, Gianyar, Bali.
TRIBUNJATENG.COM, DENPASAR - Kecelakaan mengerikan terjadi di Sukawati, Gianyar, Bali, pekan ini.
Sebuah truk bermuatan batu padas jatuh ke Sungai Wos setinggi 20 meter dari jalan di perbatasan Banjar Gelogor, Desa Lodtunduh, Ubud-Banjar Silakarang, Desa Singapadu Kaler, Sukawati, Kamis (31/1) pukul 10.30 Wita.
Beruntung, Agus Tri Pamungkas (23), selamat dari maut.
Sopir asal Banyuwangi, Jawa Timur, ini hanya mengalami keseleo di pundak.
Agus telah dipulangkan oleh rumah sakit yang menanganinya.
Ayah Agus juga bosnya datang ke lokasi kecelakaan.
• Teror Kain Api di Tambakaji Semarang Pagi Ini, Azis Mengira Suara Rintik Hujan
• BREAKING NEWS: Teror Kain Api Rambah Tambakaji Semarang, Dua Motor Hangus Terbakar di Garasi
• Rekening Dibekukan Polda Metro Jaya, Dinar Candy Selalu Matikan Mobil di Lampu Merah Demi Hemat Uang
• VIDEO : Detik-Detik Menegangkan Mobil Polisi Kejar Kendaraan Pencuri Accu di Surabaya
Mereka mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang membantu mengevakuasi Agus dari dalam truk nahas tersebut.
Menurut mereka, Agus terjun ke jurang karena mengikuti panduan di Google Maps.
Pecalang Desa Adat Gelogor, I Ketut Sumardika, Jumat (1/2/2019), merasa lega setelah mendengar kabar korban tidak mengalami cedera parah.
“Ya, tadi orangtua dan bosnya datang ke sini. Katanya sopir sudah pulang dari rumah sakit. Tidak ada luka parah, cuma keseleo,” ujarnya.
Dari penuturan pihak korban, kata Sumardika, saat itu Agus datang dari Banyuwangi membawa muatan batu padas.
Batu itu akan dibawa ke Banjar Kengetan, Desa Singakerta, Ubud.
Karena tidak tahu jalan, Agus memanfaatkan aplikasi Google Maps yang menuntunnya menggunakan jalur Gelogor-Silakarang.
Ternyata aplikasi internet ini tak mendeteksi bahwa jalur ini khusus sepeda motor.
Sebaliknya, Agus yang tak tahu kondisi jalan akhirnya mengikuti petunjuk Google Maps.
“Sopirnya sudah sering ke Bali, tapi tidak pernah ke kawasan Kengetan.
Jadi ia pakai aplikasi di handphone.
Saat berada di jembatan, ia sudah bingung mau balik arah.
Karena lebar jalannya tak lebih dari tiga meter, ia pun tak bisa berbalik.
Nahas menimpa saat ia berusaha naik ke jalan tanjakan yang kondisinya rusak.
Truknya mati dan mundur lalu terpelanting ke bawah,” ujarnya.
Pantauan Tribun Bali, truk yang dikemudikan Agus masih belum dievakuasi lantaran menunggu mobil derek.
Masyarakat setempat pun telah melakukan pemangkasan pohon bambu guna memudahkan proses evakuasi truk tersebut.
“Mobil dereknya belum datang, sementara kami buatkan jalur derek dengan memangkas pohon,” ujar seorang warga yang membawa mesin chainsaw.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pertamanan (PUPR) Gianyar, I Nyoman Nuadi menugaskan stafnya meninjau lokasi.
Dia menanggapi keluhan masyarakat yang menilai kecelakaan diakibatkan kondisi jembatan dan jalan yang tak bagus dilalui.
Ia mengaku heran, laporan kerusakan jalan tak pernah masuk ke Dinas PUPR.
Kebingungannya pun terjawab setelah mengecek lokasi.
Diketahui jalan dan jembatan tersebut milik desa sehingga untuk perbaikannya semestinya langsung diajukan pemerintah desa ke Bupati Gianyar.
“Kami sudah cek ke sana, ternyata jalan desa.
Kalau memperbaiki, mekanismenya pihak desa yang mengajukan ke bupati.
Melihat kondisi jalan seperti itu, kami tetap mengimbau agar pihak desa memasang portal pembatas agar kendaraan besar tidak lewat sana,” ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Ikuti Petunjuk Google Map Ke Ubud, Agus Malah Terjun Ke Jurang Sedalam 20 Meter Bersama Truknya