Teror Kain Api di Tambakaji Semarang Pagi Ini, Ace Mengira Suara Rintik Hujan
Korban aksi pembakaran kendaraan di Tambak Aji, Ngaliyan, Kota Semarang, Ace Sutrisno, mengaku awalnya mengira suara "kretek kretek" itu hujan
Penulis: muh radlis | Editor: m nur huda
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Korban aksi pembakaran kendaraan di Tambak Aji, Ngaliyan, Kota Semarang, Ace Sutrisno, mengaku awalnya mengira suara itu berasal dari suara rintik air hujan yang mengenai atap rumah.
"Awalnya suara kretek kretek dikira hujan. Tapi begitu cek di depan rumah tidak ada hujan. Ternyata di belakang sudah kebakaran," kata Azis di lokasi, Minggu (3/2/2019).
Lantaran api yang cukup besar, ditambah pagar garasi motor di bagian belakang rumah terkunci gembok, warga cukup kesulitan membantu memadamkan api.
"Itu pintu pagarnya digembok. Mau dibuka tidak bisa karena terlalu dekat dengan api. Akhirnya dijebol saja," katanya.
• BREAKING NEWS: Teror Kain Api Rambah Tambakaji Semarang, Dua Motor Hangus Terbakar di Garasi
Dua sepeda motor yang terparkir di garasi belakang rumah hangus terbakar.
Tak hanya itu, besarnya api juga membuat mesin cuci meleleh dan lemari peralatan dapur ikut hangus terbakar.
"Motor Beat sama motor bebek satu. Hangus semua termasuk mesin cuci dan lemari," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pembakaran kendaraan kembali terjadi di Kota Semarang, Minggu (3/2/2019).
Kali ini, pelaku menyasar dua sepeda motor di Tambak Aji RT 3 RW 13, Ngaliyan, Kota Semarang.
Dua sepeda motor milik Ace Sutrisno hangis terbakar di garasi motor belakang rumahnya.
"Tidak tahu apa apa tiba tiba ada kebul (asap). Cucu saya ngecek ternyata kebakaran," kata Aziz di lokasi.
Teror kain api ini sudah terjadi beberapa kali di wilayah hukum Polrestabes Semarang.
Sabtu (3/2/2018), Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abioso Seno Aji menargetkan kasus itu bisa terungkap dalam waktu satu pekan ke depan.
"Target awal kasus ini bisa kami ungkap paling lama dalam waktu satu pekan ke depan. Mudah-mudahan sesuai target, doakan saja," tegasnya.
Untuk mengungkap kasus itu, polisi menerjunkan tim gabungan baik dari tiap polres yang ditemukan kasus serupa hingga Jatanras Polda Jateng.
Kombes Abi juga mengimbau kepada masyarakat untuk terus menggalakkan sistem keamanan lingkungan di sekitarnya.
Pola teror pembakaran kendaraan itu sudah terlihat.
Rata-rata dilakukan pada waktu menjelang subuh. (*)