Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ini Sikap Ansor Kota Semarang Tanggapi KH Hanief Di-bully dalam Polemik Prabowo Jumatan

Setelah menyatakan keberatan atas rencana Prabowo Subianto jumatan di Masjid Kauman Semarang, KH Hanief Ismail menjadi sasaran bully di medsos.

Penulis: m zaenal arifin | Editor: abduh imanulhaq
IST
Pimpinan PC Ansor Kota Semarang menyatakan sikap atas perundungan terhadap KH Hanief Ismail Ketua Masjid Agung Semarang 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Setelah takmir secara terbuka menyatakan keberatan atas rencana Capres 02 Prabowo Subianto jumatan di Masjid Kauman Semarang, KH Hanief Ismail menjadi sasaran bully-an di media sosial.

KH Hanief adalah Ketua Masjid Agung Semarang atau yang biasa disebut Masjid Kauman, juga Rois Syuriah PCNU Kota Semarang.

Menanggapi perundungan tersebut, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang menyatakan para pem-bully tersebut yang tidak memahami Islam.

"Mereka yang mengolok-olok Kiai Hanief itu orang yang tidak paham Islam. Kalau mereka paham Islam tentu akan tahu diri dan bisa menjaga marwah kiai," terang Ketua Ansor Kota Semarang, Syaiful Bahri, dalam keterangan pers kepada Tribunjateng.com, Kamis (14/2/2019) malam. 

Dia menyatakan, ulama atau para kiai yang memiliki wawasan keilmuan dan keagaamaan merupakan sosok pilihan.

Tak semua orang bisa mencapai tataran tersebut.

"Kiai atau ulama itu memiliki keistimewaan tersendiri. Dari sisi keilmuan, jelas runut sanadnya dan luas pemahamannya. Tirakat dan sifat tawadhunya luar biasa. Tak sembarang orang bisa menjadi seperti itu. Apalagi kiai thariqah seperti Kiai Hanief," ujar Syaiful yang pernah mondok di Al Muayyad Solo ini.

Sepengamatannya ujaran kebencian terhadap Kiai Hanief yang mengasuh Ponpes Al Nasimiyah di Semarang Barat terbilang keji, jauh dari nurani manusia yang berakal sehat.

Atas keberadaan ujaran kebencian yang dialamatkan kepada KH Hanief, organisasi yang dipimpinnya sudah mengambil tindakan melalui Tim Ansor Cyber Kota Semarang.

"Kami selalu memantau pergerakan yang ada di media sosial. Tim kami masih terus mengumpulkan bukti-bukti terkait kasus ujaran kebencian yang dialamatkan pada Abah untuk bisa ditindaklanjuti sebagaimana mestinya," ujar Ketua Ansor Cyber Kota Semarang, Dimas Bagus Pamungkas.

Bully-an di medsos ini merupakan buntut dari kekhawatiran takmir akan adanya politisasi Masjid Kauman Semarang di masa kampanye Pilpres 2019.

Menurut Dimas, hal itu terlihat dari beredarnya surat instruksi dari DPC Partai Gerindra Kota Semarang untuk mengikuti sholat jumat bersama Prabowo Subiyanto di Masjid Kauman.

Surat instruksi itu ditujukan kepada seluruh pengurus DPC Gerindra, calon legislatif, kader, dan simpatisan.

Beredar pula edaran yang disebar di berbagai media sosial.

Pengumpulan massa inilah yang menjadikan keberatan Takmir Masjid Kauman sebagaimana disampaikan Kiai Hanief.

Dimas menegaskan, Masjid Kauman merupakan masjid bersejarah di Kota Semarang dan selalu ramai oleh jamaah.

Karena itu, tidak membutuhkan keberadaan instruksi untuk mengisi shaf (barisan shalat) jumatan.

"Masjid Kauman setiap jumat shafnya penuh. Jadi tidak perlu menggunakan surat instruksi untuk mengisi shaf hanya karena ada capres," tandas Dimas. (tribunjateng/m zainal arifin)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved