Said Didu: Pernyataan Sudirman Said Soal Pertemuan Jokowi dan Freeport Tak Rugikan Siapapun
Said Didu, turut angkat bicara mengenai pernyataan mantan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyebut pertemuan Presiden Jokowi dengan bos Freeport.
Penulis: yayan isro roziki | Editor: suharno
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2005-2010, Said Didu, turut angkat bicara mengenai pernyataan mantan Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Sudirman Said.
Sudirman Said menyebut Presiden Joko Widodo bertemu secara diam-diam dengan bos PT Freeport, James R Moffett.
Menurut Said Didu, pernyataan Sudirman Said tidak merugikan siapapun.
"Saya pikir pernyataan pak Dirman tak apa-apa, tidak ada pendapat Pak Dirman merugikan orang lain," kata dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/2/2019) sore.
• Sudirman Said Ungkap Pertemuan Rahasia Presiden Jokowi dengan Bos Besar Freeport
Said Didu pun kemudian menyinggung soal negosiasi antara pemerintah dan Freeport yang dinilainya grasak-grusuk.
Ia bahkan menyebut negosiasi itu hanya sebagai target politik, bukan benar-benar untuk kepentingan bangsa.
"Dulu pada waktu kita berunding pada tahun 2015-2016, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, menyatakan berhenti berunding karena menunggu tahun 2019, alasannya karena masih dua tahun lagi sebelum masa kontrak habis. Tapi ternyata belum sampai itu berunding, berarti kan ini target politik," terang Said.
Menurutnya, bukti lain bahwa perundingan Freeport adalah target politik belaka adalah pembelian saham Freeport 51 persen oleh pemerintah Indonesia, yang seakan-akan merupakan sebuah prestasi.
Ditandaskan, perundingan Freeport adalah berbasis target politik.
"Sehingga mungkin pertimbangan bisnisnya agak dikesampingkan, seperti halnya kan pembangunan jalan tol, itu kan target politik kan, akhirnya kan mahal. Infrastruktur banyak sekali yang hanya mempertimbangka target politik. Jadi saya katakan ini menjadi biaya pencitraan yang mahal," tandasnya.
Freeport Untung Indonesia Buntung
Lebih jauh, Said Didu, menyatakan Freeport sebagai pihak yang sangat diuntungkan dengan pembelian 51 persen saham itu.
Sementara, Indonesia justeru merugi atau buntung.
Menurutnya, Freeport setidaknya mendapatkan lima keuntungan dari pengambilan saham oleh Indonesia.
Keuntungan pertama, menurut dia, Freeport dapat uang cash sebesar Rp54 triliun.
• Sudirman Said Cerita Soal Pertemuan Jokowi dan Bos Freeport, Dibisiki Ajudan Presiden Sebelum masuk