Kisah Penangkapan Kapal Andrey Dolgov oleh KAL Simeulu, 20 ABK Asal Jawa Lambaikan Tangan
Penangkapan kapal Andrey Dolgov oleh Indonesia menjadi buah bibir di dunia.
TRIBUNJATENG.COM, SABANG - Penangkapan kapal Andrey Dolgov oleh Indonesia menjadi buah bibir di dunia.
Beberapa media asing bahkan membuat detik-detik penangkapan itu sebagai laporan khusus.
Kapal Angkatan Laut (KAL) Simeulu yang menangkap kapal pencuri ikan yang sudah menjadi buronan Interpol selama 10 tahun pun ikut menjadi buah bibir.
Konon, sasaran sempat berubah haluan saat dipanggil untuk berhenti di laut lepas.
Justru sejumlah anak buah kapal (ABK) yang berada di atas kapal Andrey Dolgov berkali-kali melambaikan tangan ke arah petugas dari TNI AL.
Seperti isyarat mereka sangat mengharapkan para petugas segera merapat dengan kapal perampok ikan dunia yang mereka tumpangi.
Kapal FV STS-50 itu akhirnya berhenti setelah tim TNI AL Lanal Sabang yang dipimpin oleh Lettu Laut (P) Eko Heriyanto melakukan beberapa kali manuver.
“Awalnya sempat berubah haluan saat kami kejar. Terlihat sejumlah ABK melambaikan tangan ke arah kami. Kemudian kapal itu berhenti setelah kami lakukan manuver,” ucap Eko, Komandan Kapal Simeulu, yang ditemui Kompas.com di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Sabang, Sabtu (23/2/2019).
Pelarian Andrey Dolgov berhasil dihentikan oleh TNI AL Lanal Sabang dengan menggunakan Kapal Simeulu saat melintasi perairan Indonesia, 7 April 2018 atau tahun lalu.
Lokasinya berada sekitar 25 mil dari Pulau Weh, Sabang.
“Setelah kapal Andrey Dolgov benar-benar berhenti, kami melakukan pemeriksaan dari luar dengan melakukan manuver mengelilingi kapal perampok ikan laut dunia. Kemudian kami naik ke atas kapal melakukan penggeledahan,” ujarnya.
Saat pemeriksaan mulai dilakukan di atas kapal buronan Interpol itu, TNI AL Lanal Sabang yang dipimpin Eko, menemukan 20 ABK warga negara Indonesia asal Pulau Jawa dan 10 warga negara Rusia.
“Ternyata saat kami lakukan penggeledahan menemukan 20 orang ABK asal Pulau Jawa. Merekalah yang melambaikan tangan saat kami lakukan pengejaran,” ujarnya.
Nahkoda kapal Andrey Dolgov, Matveev Aleksander yang merupakan warga Rusia awalnya sempat menolak saat kapal mereka diperintahkan untuk ditarik ke pangkalan.
Perdebatan dan negosiasi alot sempat terjadi antara pihak kapal Andrey Dolgov dan TNI AL Lanal Sabang.