Sumarto Masih Cium Bau Darah Dari Mayat Di Warureja Tegal
Penemuan sesosok mayat pria di pinggir sawah, Dukuh Wanagopa, Desa Sigentong, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Penemuan sesosok mayat pria di pinggir sawah, Dukuh Wanagopa, Desa Sigentong, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, pada Kamis (7/3/2019) sekitar pukul 10.00 WIB tadi membuat warga sekitar geger.
Bahkan, warga sekitar pun masih ramai berada di sekitar TKP hingga pukul 14.30 WIB untuk melihat proses olah TKP yang dilakukan pihak kepolisian.
Sekitar belasan warga masih ramai berada di TKP yang berjarak 15 meter dari jalan utama yang menghubungkan Dukuh Wanagopa dengan Desa Sigentong.
Seorang warga sekitar, Sumarto (52) yang masih berada di lokasi pun bahkan masih mencium bau dan aroma darah di TKP.
Padahal, mayat pria berbadan besar itu sudah ditemukan warga sekitar sejak pagi tadi pukul 09.00 WIB.
"Padahal ditemukannya dari pagi tadi. Tapi sampai sore ini, bau darahnya masih kecium," kata Sumarto, Warga Dukuh Wanagopa saat ditemui Tribunjateng.com di lokasi, Kamis (7/3/2019).
Selain mencium aroma darah, dia pun sempat melihat sejumlah barang di TKP saat pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan.
Dia melihat ada sandal yang diduga milik korban dan patahan pisau di sekitar lokasi TKP
"Ya, saya lihat pisau juga. Kalo tidak salah, ada bekas bercak darahnya di pisau. Patahan pisau itu berceceran terpisah di sekitar TKP," tambahnya.
Dalam hal ini, Sumarto pun membeberkan fakta yang mengejutkan.
Pasalnya saat Rabu malam (6/3/2019) kemarin, dia sempat mendengar suara teriakan minta tolong dari kejauhan.
"Ya jalan itu memang sepi mas. Siang aja sepi, apalagi malam. Makanya, saat malam hari dengar suara teriakan minta tolong dari jauh, saya tidak gubris. Tapi ternyata, pagi harinya warga sekitar sudah ramai dan geger di TKP," cetus Sumarto.
Sementara, Kapolsek Warureja Iptu Nugroho memperkirakan bahwa kondisi korban memang sudah tergeletak di pinggir sawah sejak malam kemarin.
"Kemungkinan dari malam kemarin kejadiannya. Kemudian, baru geger tadi pagi saat ditemukan warga. Jalan desa ini memang dikenal sepi, baik saat siang, apalagi malam hari," jelas Kapolsek.
Kini, korban yang berada di Kamar Jenazah RSUD Dr Soeselo itu akan diotopsi lebih lanjut oleh tim RS Bhayangkara, Semarang.
Langkah otopsi itu diambil untuk memastikan penyebab kematian korban yang diperkirakan berusia 40 tahun. (TRIBUN JATENG/GUM).