Mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Dikenal Pemberani dan Jujur, Sang Cucu Masih Ajarkan Sifat Baiknya
Masih segar diingatan Rama Hoegeng, tentang sosok Jenderal Hoegeng Imam Santoso, yang menjabat sebagai Kapolri pada era 1968.
Penulis: budi susanto | Editor: galih permadi
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Masih segar diingatan Rama Hoegeng, tentang sosok Jenderal Hoegeng Imam Santoso, yang menjabat sebagai Kapolri pada era 1968.
Rama merupakan cucu dari sang Jenderal kelahiran Pekalongan, 14 Oktober 1921silam.
Bahkan Rama masih ingat Jenderal Hoegeng mengajarkan kejujuran kepadanya dan saudaranya.
• Video Detik-detik Kemenangan Kontingen TNI AD Indonesia di Lomba Tembak Australia AASAM 2019
• Cerita Lucu BJ Habibie Mengira Bunga Citra Lestari Pegawai Bank : Bagaimana Begonya Habibie
• Sering Difoto Diam-diam, Gisel Kekasih Wijin Protes : Kayak Satwa di Taman Safari
• Kondisi Terbaru Ani Yudhoyono, Tubuhnya Penuh Selang, AHY: Yang Kuat dan Sabar Ya Mo
Kiprah Jenderal Hoegeng juga tercatat dalam sejarah Indonesia, di mana semasa hidupnya, ia terkenal dengan keberaniannya, jujur, sederhana dan melawan tindakan korupsi.
Menurut Rama, kakeknya sangat dekat dengan cucu-cucunya, dan selalu meluangkan waktu untuk bercengkrama bersama keluarga.
“Saya pernah bertanya kepada kakek saya, kenapa pangkatnya tidak pernah dicantumkan di baju dinasnya dan hanya ditulis Iman Santosa. Namun kakek saya menjawab agar imannya tetap Santosa hingga akhir hayatnya," jelasnya, Jumat (5/4/2019).
Rama menuturkan, kakeknya selalu berpesan agar menjaga nama baik dengan berprilaku baik.
"Yang paling saya ingat dari wejangan kakek, memang baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik. Karena orang penting ada masanya, namun menjadi orang baik itu selamanya," paparnya.
Dilanjutkannya, Sang Jenderal juga berpesan agar cucunya tidak lupa tempat kelahiran dan para saudara.
"Kakek berpesan supaya saya tidak pernah lupa dengan saudara, dan leluhur serta tempat lahir," jelasnya.
Guna menghormati perjuangan Jenderal Hoegeng, Pemkot Pekalongan menggelar acara mengenang joeang Hoegeng di Kompleks Jatayu Kota Pekalongan, beberapa waktu lalu.
Dalam acara tersebut Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz, menuturkan, generasi muda wajib mewarisi nilai-nilai luhur pahlawan seperti Jenderal Hoegeng yang sudah berjasa bagi negara.
“Nama Hoegeng tidak asing di telinga warga Pekalongan, karena ia lahir di Kota Pekalongan, selain menjabat sebagai Kapolri, Jenderal Hoegeng juga dikenal dengan Polisi jujur, dan sederhana. Sosoknya harus dicontoh oleh generasi muda di Kota Batik," jelasnya.
Saelany menambahkan, Pemerintah Kota Pekalongan bersama seluruh komponen masyarakat telah mengusulkan Jenderal Hoegeng sebagai pahlawan nasional kepada Pemerintah Pusat.
"Beberapa langkah kami lakukan, di antaranya dengan seminar, penggantian nama stadion yang awalnya bernama Stadion Kota Batik dirubah menjadi Stadion Jenderal Hoegeng, juga kegiatan-kegiatan untuk mengenang jasa-jasa Hoegeng," tambahnya.(*)
• Amien Rais Ancam People Power, Budiman Sudjatmiko: Kok Diobrak-abrik dengan Menghasut Kekerasan?
• Kunjungi Semarang, Cak Nun Singgung Ancaman Amien Rais Akan Lakukan People Power Jika Pemilu Curang
• Pembunuhan Sadis Dendam Cinta Tak Berbalas, Sofyan Bunuh Wanita SPG, Vagina Korban Ditusuk 3 Kali
