Selama Tiga Hari Sang Ibu di Kuburan Anaknya Korban Tabrak Lari, Polres Demak Berikan Bantuan
Kanit Laka Lantas Polres Demak, Ipda Shaifuddin mengunjungi keluarga korban tabrak lari di Desa Mlaten, Kecamatan Mijen Kabupaten Demak.
Penulis: Alaqsha Gilang Imantara | Editor: suharno
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Sebagai bentuk empati kepada korban tabrak lari, Kanit Laka Lantas Polres Demak, Ipda Shaifuddin mengunjungi keluarga di Desa Mlaten, Kecamatan Mijen Kabupaten Demak, Jumat (5/4/2019).
Ipda Shaifuddin didampingi Bhabinkamtibmas Polsek Mijen, Bripka Krisnanda dan perangkat Desa Mlaten, memberikan bantuan beras, mi instan, dan minyak goreng kepada keluarga korban.
"Sebagai bentuk empati, kami memberi bantunan untuk keluarga korba di Desa Mlaten pada hari ini," ujar Kanit Laka Polres Demak, Ipda Shaifuddin di rumah keluarga korban, Jumat (5/4/2019).
• Tiga Hari Ini, Seorang Ibu di Demak Tidur di Kuburan Anaknya yang Meninggal Korban Tabrak Lari
Pihaknya juga telah mengecek ulang CCTV di Masjid Gajah Jalan Pantura Demak.
Menurutnya, polisi sudah melihat video rekaman kejadian yang berdurasi selama kurang lebih tiga menit itu.
"Sudah lumayan ada perkembangan untuk identifikasi truk tronton. Kami harapkan segera tertangkap," tandasnya.
Kanit Laka Lantas Polres Demak bertemu dengan keluarga korban.
Mulai dari ayah, ibu. dan nenek korban untuk mengetahui keterangan lebih lanjut.
Nenek korban. Badriyah (62) mengakui Mussahanah sempat tidur di atas makam putrinya dengan alasan belum rela anaknya meninggal secepat itu.
“Benar, cucu saya Arumsari meninggal akibat tabrak lari.
Usai dikuburkan, ibunya Mussahana tidak beranjak dari makam.
Malah tidur di atas makam ketika orang-orang yang lainnya sudah pulang.
Tapi dia tidak lama berada di situ, karena langsung dijemput keluarga," ucap Badriyah sambil berlinang air mata.
Dia menjelaskan, Mussahana terkadang agak stres atau kurang normal.
Kondisi itu dialami beberapa tahun belakangan ini.
Padahal masa mudanya tidak demikian.
Mussahana memiliki dua anak.
Stres yang dialaminya bukan karena meninggalnya Arum.
Pernyataan Badriyah didukung oleh pihak perangkat desa.
Menjadi sebuah titik terang bahwa depresi yang diderita oleh Mussahana bukan akibat kematian putri sulungnya.
Sekretaris Desa Mlaten, Salafuddin, mengatakan warga sekitar sudah lama mengetahui jika Mussahana mengalami gangguan mental meskipun belum begitu parah.
“Terkadang masih bisa diajak komunikasi.
Kalaju lama kelamaan pembicaraan jadi tidak nyambung," ujar Salafuddin.
• Polsek Semarang Barat Amankan Pengemudi Mobil Diduga Pelaku Tabrak Lari
Saat mengajak bicara Mussahana, pandangan matanya memang kosong.
Meski saat berbincang-bincang masih menjawab secara lancar.
Sambil sesekali tertawa, Mussahana menyatakan kalau dia bahkan tidak bisa menangisi kepergian anaknya..
Kalau pun tidur di makam, ia hanya menemani anaknya.
Kemudian Mussahana mengaku sedih ketika diingatkan kepergian anaknya Arumsari.
Dia teringat anaknya yang meninggal akibat tabrak lari dan ingin pelakunya segera ditemukan.
Terpisah, saat dikonfirmasi melalui telepon, Kasatlantas AKP Eko Rubiyanto mengatakan pihaknya telah memintai keterangan sejumlah saksi.
Termasuk melihat rekaman CCTV yang ada di dekat Masjid Gajah.
"Kecelakaan terjadi di sekitaran bukaan jalan dekat Pasar Gajah.
Korban yang meninggal adalah pembonceng, dia tidak memakai helm," terang AKP Eko.
Beberapa saat setelah kejadian, empat anggota Satlantas mengevakuasi korban menuju RSUD Sunan Kalijaga Demak.
Hingga kemarin, polisi belum berhasil menangkap pengemudi truk yang diduga menjadi penyebab kematian korban.
Eko mengimbau para pengguna jalan untuk mentaati aturan lalu lintas agar aman dalam berkendara.
Termasuk memakai helm, baik pengendara maupun pembonceng. (agi)
• Video Detik-detik Kemenangan Kontingen TNI AD Indonesia di Lomba Tembak Australia AASAM 2019
• Amien Rais Ancam People Power, Budiman Sudjatmiko: Kok Diobrak-abrik dengan Menghasut Kekerasan?
• Reino Barack Bintangi Iklan Puding Bersama Syahrini, Potret Kehangatan Keluarga Kecil