Kambing Kejobong Asli Purbalingga Bisa Beranak Kembar dan Tahan Penyakit
Sekilas, kambing-kambing di kandang komunal milik kelompok tani Ngudi Dadi Desa Kedarapan Kecamatan Kejobong Purbalingga mirip dengan kambing Jawa
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Sekilas, kambing-kambing di kandang komunal milik kelompok tani Ngudi Dadi Desa Kedarapan Kecamatan Kejobong Purbalingga mirip dengan kambing Jawa Randu atau Kacangan.
Tetapi ternak itu sebenarnya jenis tersendiri.
Kambing Kejobong namanya, karena banyak berkembang biak di wilayah Kecamatan Kejobong.
Warna hitam mendominasi bulu kambing itu dari ujung kepala hingga kaki.
Warna hitam legam kambing itu memang jadi ciri menonjol yang membedakannya dengan kambing lokal lain.
Karena kekhasannya itu, tahun 2017 kambing Kejobong dinyatakan sebagai rumpun kambing lokal Indonesia berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 301/Kpts/SR.120/5/2017 tertanggal 4 Mei 2017.
Terbitnya SK tersebut tentu membuat peternak kambing Kejobong lebih percaya diri.
Kambing itu pun kini bukan hanya dikenal masyarakat lokal, namun juga kalangan peneliti maupun masyarakat peternak.
Bukan hanya status kambing lokal yang terangkat, para peternak Desa Kedarpan Kecamatan Kejobong pun ketiban berkah belakangan ini.
Mereka yang tergabung dalam Kelompok Tani Ternak Ngudi Dadi Dusun Paduraksa Desa Kedarpan mendapatkan bantuan kambing dari Laznas BSM Bank Mandiri Syariah.
Tidak tanggung-tanggung, mereka yang beranggotakan 50 orang menerima bantuan sebanyak 1.510 ekor kambing dari lembaga itu.
Bukan hanya itu, mereka sekaligus menerima bantuan pakan, mesin dan peralatan pendukung penyediaan pakan hingga lahan pastura (tempat penggembalaan) seluas 1,5 hektar.
"Kambing Kejobong adalah potensi lokal yang punya banyak keunggulan.
Harus dikembangkan untuk pemberdayaan masyarakat," kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat meresmikan program desa Berdaya Sejahtera Mandiri (BSM) dari Laznas BSM Bank Mandiri Syariah klaster peternakan kambing di Desa Kedarpan Kejobong Purbalingga, Jumat (3/5)
Guru besar Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro (FPP Undip) Prof. Dr. Ir. Edy Kurnianto M.S. MAgr mengatakan, tim peneliti dari fakultasnya telah mengkaji kapasitas genetik dan fenotipik kambing Kejobong lebih dari lima tahun yang hasilnya telah dipublikasikan pada berbagai jurnal baik nasional maupun internasional.