Homestay Dieng Hampir Full Booking untuk Libur Lebaran 2019
Kawasan wisata dataran tinggi Dieng masih menjadi andalan wisatawan yang ingin menikmati masa libur lebaran.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: m nur huda
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Kawasan wisata dataran tinggi Dieng masih menjadi andalan wisatawan yang ingin menikmati masa libur lebaran.
Keindahan panorama alam Dieng hingga keunikan budayanya jadi magnet tersendiri bagi turis luar daerah hingga mancanegara.
Libur lebaran menjadi satu di antara momentum puncak kunjungan (peak season) di luar momentum pergantian tahun baru dan Dieng Culture Festival (DCF). Pada momentum itu, jumlah wisatawan pastinya membeludak.
Karenanya, wisatawan yang ingin menikmati libur lebaran di Dieng perlu mempersipkannya sejak awal, terutama bagi yang ingin menghabiskan malam di Dieng alias menginap.
Wisatawan yang ingin menginap di Dieng saat masa libur lebaran sebaiknya memesan kamar jauh hari. Pasalnya, permintaan kamar homestay pada masa itu amat tinggi. Okupansi kamar homestay di Dieng pada pekan libur lebaran bahkan hampir penuh.
Ketua Paguyuban Homestay Dieng Fortuna Dyah Setyowati mengatakan, pada tanggal 5-8 Juni 2019, atau bertepatan dengan hari raya Idul Fitri sampai H+3 lebaran, sekitar 85 persen kamar homestay di Dieng Kulon Banjarnegara telah dipesan wisatawan.
"Di data yang sudah saya dapat, tanggal 5-8 Juni hampir full booking. Itu yang dari paguyuban,"kata pemilik homestay Green Savannah ini
Wisatawan bahkan sudah mulai memesan kamar homestay untuk tanggal 1 hingga 4 Juni, atau mulai H-4 Idul Fitri hingga seterusnya. Pada empat hari sebelum Idul Fitri itu, okupansi kamar homestay mencapai 45 persen.
Terdapat sekitar 150 homestay di Dieng Kulon yang terdaftar resmi di paguyuban. Pihaknya tidak memantau kondisi penginapan yang tidak terdaftar resmi di paguyuban.
Seiring dengan tingginya permintaan, tarif kamar homestay pun naik namun masih wajar. Rata-rata pengelola homestay di paguyuban menaikkan tarif sekitar Rp 50 ribu di banding saat hari normal. Tetapi ada juga homestay yang tetap memberikan tarif normal.
"Paling naik Rp 50 ribu. Ada juga yang tidak naik,"katanya
Wisatawan yang rata-rata berasal dari luar daerah ternyata sudah mulai memesan kamar sejak jauh hari. Mereka bisa memesan langsung dengan menghubungi pemilik homestay atau memesannya melalui situs online.
Fortuna mengatakan, puncak kepadatan tamu pada tanggal 6 Juni atau H+1 Idul Fitri. Pada hari itu, hampir semua kamar homestay di Dieng Kulon terisi atau sudah dipesan wisatawan.
Selain Dieng Kulon Kecamatan Batur Banjarnegara, ratusan homestay lain juga tersebar di Dieng Wetan hingga Desa Sembungan Kecamatan Kejajar Wonosobo atau komplek wisata Bukit Sikunir. Umumnya homestay terdiri dari 4 hingga 5 kamar yang biasanya menyatu dengan rumah pemilik.(*)