Kembali ke Pangkuan NKRI, 4 Anggota KKB Papua Serahkan Senjata Api dan Amunisi kepada TNI
Setelah bertahun-tahun hidup menderita di hutan, empat anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua menyerahkan diri kembali ke NKRI.
TRIBUNJATENG.COM, JAYAPURA - Setelah bertahun-tahun hidup menderita di hutan, empat anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua menyerahkan diri kembali ke NKRI.
Satu di antaranya adalah ajudan petinggi Organisasi Papua Merdeka Goliat Tabuni, yakni Telangga Gire (30).
Telanggi menegaskan alasannya kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi tidak dibuat-dibuat.
Dia merasa tertipu oleh Goliat Tabuni dan kelompoknya yang menyebut tidak lama lagi Papua akan merdeka dan mereka akan menduduki jabatan tinggi.
• Jan Ethes Kesengsem Lovebird dan Betet Saat Jokowi Kunjungi Pasar Burung Depok Solo
• Ini Ciri Ciri Wanita yang Ditemukan Meninggal Tanpa Identitas di Perumahan Griya Bahari Kota Tegal
• Teka-teki Jasad Perempuan di RSUD Karanganyar yang Dikabarkan Pingsan di Candi Cetho Terungkap
• Jadwal dan Daftar Lengkap Film Festival Layar Lebar SCTV, Tayang Lebaran 5-9 Juni 2019
Kebohongan petinggi kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Goliat Tabuni, akhirnya terungkap dan membuat ajudannya merasa tertipu.
"Kami bertahun-tahun hidup menderita di hutan, kepanasan, kedinginan, kehujanan, kelaparan dan lain-lain. Tiap hari hanya makan petatas dan keladi ambil dari kebun warga. Sementara pembangunan di kampung-kampung dan di kota-kota semakin maju dan warga hidup sejahtera," ucap Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, menyampaikan yang dikatakan Telangga, Sabtu (8/5/2019).
Tiga orang lain yang mengikuti Telangga adalah Piningga Gire (25), Tekiles Tabuni (30) dan Perengga (27).
Tak hanya itu, mereka juga menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser dan sejumlah amunisi kaliber 7,62 mm.
"Hari ini, Sabtu 8 Juni 2019 sekitar 08.15 WIT, Telangga Gire menyatakan menyerahkan diri serta berikrar kesetiaan kepada NKRI di hadapan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo didampingi 25 anggota Kodim di Kampung Wurak Distrik Illu Kabupaten Puncak Jaya," ujar Kolonel Inf Muhammad Aidi melalui rilis.
Proses penyerahan diri ini berawal dari komunikasi dengan seorang anggota Kodim 1714/PJ bernama Sertu Jefri May.
Komunikasi sudah berlangsung sejak tanggal 5 Mei 2019.
Menurut Telangga, dia dan beberapa rekannya sudah lama ingin menyerahkan diri tapi tidak tahu bagaimana caranya karena takut ditembak oleh TNI/Polri.
Setelah kenal dengan Jefri May terjalin komunikasi secara intens, baik via telpon maupun pertemuan secara langsung.
Selama masa perkenalan dan proses komunikasi, Sertu Jefri selalu melaporkan perkembangannya kepada Dandim Letkol Inf Agus Sunaryo untuk mendapatkan petunjuk.
Dandim kemudian menitip pesan bahwa TNI menjamin keselamatan mereka bila ingin menyerahkan diri secara sukarela.
