Pidato Pelantikan Umar Bin Khattab, Sosok Pemimpin yang Amanah dan Adil
Berikut isi pidato Umar bin Khattab saat dilantik menjadi khalifah (kepala negara) menggantikan Abu Bakar Ash Shiddiq.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Berikut isi pidato Umar bin Khattab saat dilantik menjadi khalifah (kepala negara) menggantikan Abu Bakar Ash Shiddiq.
Umar bin Khattab dikenal sebagai sahabat Nabi Muhammad SAW yang tegas.
Pada masa awal Islam, Umar bin Khattab selalu berada di barisan terdepan untuk menjaga umat Islam dari kedzaliman para kafir Quraisy.
Umar bin Khattab juga merupakan mertua Nabi Muhammad SAW, ayah dari istri Nabi yang bernama Hafshah.
Ia merupakan seorang muslim yang taat beribadah dan melaksanakan yang telah menjadi syariat dan sunnah.
Umar bin Khattab saat menjabat sebagai kepala negara dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyatnya.
Ia blusukan untuk mengetahui masalah yang dihadapi rakyatnya, lalu membantu untuk segera menyelesaikannya.
Secara karakter, Umar bin Khattab memang berbeda dengan sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq.
Abu Bakar Ash Shiddiq dalam berbagai riwayat, dikisahkan sebagai seorang yang halus dan lembut namun tetap tegas.
Sebelum meninggal karena sakit, Abu Bakar menunjuk Umar sebagai penggantinya dalam wasiat yang ditulis Utsman bin Affan.
Setelah menjadi kepala negara, Umar bin Khattab membuktikan keadilan, ketegasan dan kasih sayangnya.
Umat Islam ketika itu sempat kagum setelah mendengar pidato pertama Umar setelah dilantik.
Pidato seorang kepala negara yang takut apabila tidak bisa memegang amanah sebagai pemimpin.
Semua pemimpin dari berbagai tingkatan perlu merenungi isi pidato Umar bin Khattab.
Supaya tetap ingat, di balik jabatan yang diemban ada tanggung jawab kepada Allah atas nasib rakyat yang dipimpinnya.