Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Waspada! Kerja Lembur Tingkatkan Risiko Seseorang Terkena Penyakit Jantung

Gaya hidup modern tak selamanya baik. Ada sejumlah contoh gaya hidup modern yang bisa membuat seseorang berisiko besar terkena penyakit jantung

ytimg.com
Menyentuh jari kaki dapat mengungkapkan risiko penyakit jantung 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Gaya hidup modern tak selamanya baik. Ada sejumlah contoh gaya hidup modern yang bisa membuat seseorang berisiko besar terkena penyakit jantung, misalnya sering lembur.

"Melakukan aktivitas berlebih, lembur, kurang tidur membuat risiko terkena penyakit jantung meningkat," papar dr. Witjitra Darmana, dokter spesialis penyakit dalam SMC RS Telogorejo di talkshow tentang menjaga kolesterol dalam tubuh di rumah sakit tersebut, Sabtu (13/7) siang.

Memirit dr. Witjitra, angka penderita penyakit jantung terus meningkat saat ini. Generasi muda saat ini bisa terkena penyakit tersebut disebabkan faktor gaya hidup modern. Gaya hidup modern acap kali menyebabkan stress tinggi yang membuat risiko terkena penyakit jantung meningkat.

"Sering check up dan perubahan pola hidup penting," katanya.

Ia menuturkan, untuk mengurangi risiko penyakit jantung, di antaranya harus mengubah gaya hidup modern menjadi pola hidup yang sehat.

Di antaranya rajin berolahraga, makan-makanan bergizi seimbang secara terjadwal dan tidur yang cukup.

Ia mencontohkan di luar negeri, pemerintah membuat akses jalan kaki yang baik bagi masyarakatnya. Karena itu, menurutnya, Indonesia harus mencontoh hal tersebut.

"Idealnya olahraga bagi generasi muda adalah seminggu 4 kali. Intensitas 30 menit sudah cukup," terangnya.
Ia juga menuturkan, sebenarnya tidak semua kolesterol itu jahat. Ada kolesterol yang bermanfaat bagi tubuh, yaitu HDL (high-density lipoprotein) atau kolesterol baik.

Menurutnya semakin tinggi kadar kolesterol baik dalam tubuh, maka akan semakin baik pula bagi kesehatan.
HDL bekerja di dalam aliran darah. Membersihkan kolesterol jahat atau LDL (low-density lipoprotein) di dalam darah dan membawanya ke organ hati, untuk kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh.

"LDL adalah salah satu penyebab terbentuknya atheroma atau penyempitan pembuluh darah akibat lemak."

"Bila penyempitan terus dibiarkan, maka seiring waktu dapat memicu serangan jantung dan stroke," urainya.

Menurut dr. Witjitra, idealnya HDL berada di angka minimal 60 mg/dL atau lebih agar dapat membantu dalam mengurangi risiko penyakit jantung.

Apabila HDL kurang dari 40 mg/dL, risiko penyakit jantung semakin tinggi. (ahm)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved