Balet Van Java Latih Kepercayaan Diri
Anak-anak asuhan Klub Merby mementaskan cerita Cinderella bernuansa Jawa yang merupakan kolaborasi balet, musik dan drama
Laporan Wartawan Tribun Jateng Puthut Ami Luhur
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Sekelompok anak-anak menari balet, gerakan mereka terlihat kurang kompak. Tarian balet anak-anak asuhan Klub Merby diselingi pementasan drama dan unjuk kebolehan bermain musik.
Mereka menampilkan cerita Cinderella bernuansa Jawa dalam bentuk kolaborasi balet, musik, dan drama. Para artis pada drama tersebut menggunakan pakaian tradisional Jawa. Biasanya, cerita Cinderella dipentaskan oleh para pemain berpakaian ala barat.
Gerakan kurang kompak dari anak-anak tersebut, tak menganggu keseluruhan penampilan. Situasi natural itu justru menghibur. Para penonton pentas di Gedung Ki Narto Sabdo, Taman Budaya Raden Saleh, Semarang, Jawa Tengah, itu pun tertawa.
Koordinator pementasan Ana Merby, menyatakan konser Balet Van Java digelar untuk memadukan drama, balet, dan musik. Pada kolaborasi tersebut, nuansa Jawa dimasukkan sehingga tidak meninggalkan budaya setempat.
"Masing-masing tingkat memerankan bagiannya dari siswa yang berumur tiga sampai empat tahun," kata Ana di lokasi pentas di Semarang, Jumat (22/3/2013). Pentas Balet Van Java didukung oleh 70 orang,
Menurutnya, pementasan anak-anak asuhannya digelar satu tahun sekali untuk melatih kepercayaan diri. Jika hanya berlatih, sambung Ana tetapi tidak bisa mengekspresikan diri hasil latihannya tidak dapat dilihat.