Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kenaikan Harga BBM

Tak Tepat Sasaran, Kades di Kendal Kembalikan Kartu BLSM

Ada beberapa warga yang terbilang mampu mendapat BLSM, sementara warga yang miskin malah tidak menerimanya.

Editor: agung yulianto
zoom-inlihat foto Tak Tepat Sasaran, Kades di Kendal Kembalikan Kartu BLSM
ANTARA FOTO/R. Rekotomo
Suyatno (58) memperlihatkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan uang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp300 ribu untuk jangka dua bulan yang telah diambil di Kantor Pos Semarang, Jateng, Sabtu (22/6). BLSM merupakan dana kompensasi yang diberikan pemerintah kepada warga menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang pada tahap awal dibagikan di 14 kota besar di Indonesia.

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Kepala Desa Bangunrejo, Kecamatan Patebon, Kendal, Jawa Tengah, mengembalikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) untuk pengambilan uang bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) ke kantor pos setempat. Dikembalikannya KPS itu untuk menghindari kericuhan warga sebab BLSM dianggap tidak tepat sasaran.

Ada beberapa warga yang terbilang mampu mendapat BLSM, sementara warga yang miskin malah tidak menerimanya.

"KPS untuk mengambil uang BLSM saya kembalikan karena tidak tepat sasaran," kata Kepala Desa Bangunrejo Patebon, Nursalim, Jumat (28/6/2013).

Nursalim menjelaskan, pihaknya tidak berani membagikan KPS yang diberikan oleh kantor pos. Pasalnya, lebih dari 50 persen penerima BLSM di desanya dianggap tidak berhak mendapatkan dana kompensasi kenaikan harga BBM ini.

"Kami tidak berani bagi karena 50 persen lebih, tidak tepat sasaran. Saya tidak tahu, nantinya tetap dibagi oleh kantor pos atau tidak. Sebab, hingga kini, pihak kantor pos juga belum menemui saya," ujarnya.

Dia mengaku kasihan kepada warga miskin yang tidak menerima BLSM. Ia mencontohkan, ada janda tua yang kerjanya serabutan, tetapi tidak mendapat BLSM. Demikian juga dengan seorang warganya yang sakit stroke, tetapi tidak mendapat BLSM. Padahal, untuk makan saja, warga tersebut dibantu tetangganya.

"Rumah kedua warga itu, juga sudah nyaris rubuh," ungkapnya.

Sementara itu, seorang warga miskin di Desa Bangunrejo RT 01/I Patebon, Kendal, Ngasuan (65), mengaku tidak menerima BLSM. Namun, dia berharap bisa mendapat bantuan uang dari pemerintah yang besarnya 150 ribu per bulan itu. Untuk makan pun, dia mengandalkan pekerjaan serabutan.

"Saya tidak dapat BLSM, entah kenapa. Padahal, kerjaan saya hanya seorang buruh tani," katanya iba.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved