Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 1434 H

Eva Merintis Usaha Aksesoris Hijab saat Ramadan

Permintaan pasar naik dua kali lipat. Pesanan untuk memasok barang di butik-butik belum bisa dipenuhi

Penulis: muslimah | Editor: agung yulianto
zoom-inlihat foto Eva Merintis Usaha Aksesoris Hijab saat Ramadan
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Pejalan kaki di Jalan Imam Barjo Semarang, Minggu (14/7/2013) pagi mengamati bros penghias kerudung yang dijual Eva Nihayah. Mahasiswi Unnes itu merintis usaha dengan memproduksi sendiri bros bernuansa feminin.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muslimah

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Buat Eva Nihayah, bulan Ramadan adalah saat yang tepat untuk semakin mengembangkan usaha pernak-pernik hijab yang sudah ditekuni selama hampir tiga tahun. Karena di bulan penuh berkah ini, pesanan yang datang, justru semakin banyak.

"Permintaan pasar naik dua kali lipat. Pesanan untuk memasok barang di butik-butik belum bisa dipenuhi karena tenaga untuk memproduksi belum mencukupi," ujar Eva kepada Tribun Jateng, Minggu (14/7/2013).

Pernak-pernik jilbab gadis yang menimba ilmu di Fakultas Kesehatan Masyarakat Unnes tersebut lebih banyak berupa bros untuk di sematkan di kerudung.

Eva membuatnya sendiri dengan dibantu keluarga. Untuk model, ia belajar dari buku literatur, kemudian dipadu-padankan hingga tercipta aneka bros yang cantik dan unik. Eva juga banyak melihat peragaan busana di televisi agar produknya bisa mengikuti perkembangan zaman.

Setiap hari, produk buatan Eva dipajang di Galery Unnes yang memang disediakan universitas untuk memberi kesempatan buat mahasiswa memamerkan sekaligus menjual hasil kreativitasnya.

Selain itu, setiap Minggu, Eva menggelar dagangan pernak-pernik hijabnya di Jl Imam Barjo Semarang. Tempatnya strategis karena setiap akhir pekan, di lokasi itu juga banyak penjual baju muslim dan kerudung. "Biasanya kan kalau beli kerudung juga ingin sekalian dengan pernak-perniknya," jelas Eva.

Berkat usaha yang ditekuni, warga Jl Kerapu I Semarang itu bisa membiayai kuliah dengan keringatnya sendiri. Dari penjualan di Galery Unnes, setiap sepuluh hari, pendapatannya bisa mencapai Rp 1 juta. Itu belum ditambah dengan penjualan by order dan yang ia gelar di Imam barjo setiap Minggu.

Melihat besarnya peluang bisnis yang kini ia tekuni, Eva bahkan sudah berencana lebih serius mengembangkannya usai lulus nanti. Menurutnya, usaha sendiri lebih menyenangkan daripada menjadi karyawan.

Eva pun menceritakan rahasia sukses yang sedikit demi sedikit mulai ditapakinya. Yang penting menurut gadis berjilbab ini adalah bisa mencium peluang usaha dan serius menekuninya.

Di bulan Ramadan, peluang membuka usaha sangat banyak. Menurut Direktur Manajemen Qolbu (MQ) Corporation, Abdurrahman Yuri atau yang akrab disapa Aa Deda selain bidang fashion seperti baju muslim dan pernak-perniknya, usaha lain yang banyak dilirik adalah di bisnis makanan terutama kue untuk lebaran.

Namun sebenarnya ada banyak usaha lain yang belum begitu digarap. Sebagai misal menyediakan paket wisata lebaran, les privat mengaji, jasa penjagaan rumah (yang ditinggal mudik) sampai pengecekan kendaraan untuk mudik.

"Tinggal disesuaikan dengan budget yang ada serta ketertarikan terhadap suatu bidang. Namun harus diingat, modal yang paling berharga adalah keyakinan yang diberikan oleh Allah. Kunci dari bisnis adalah mengerjakan segala sesuatu sebaik mungkin," ujar Aa Deda ditemui seusai menjadi pembicara dalam workshop pengusaha muslim, Moslempreneur, yang diselenggarakan Kadin Kota Semarang di Hotel Grasia, Minggu (14/7/2013).

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved