Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lebaran 2013

Penukaran Uang Didominasi Nominal Rp 2 Ribu-Rp 10 Ribu

Lebih baik lewat jasa penukaran uang saja. Sekalian amal, karena mereka juga kan butuh uang untuk Lebaran

Penulis: raka f pujangga | Editor: agung yulianto
Shutterstock
ilustrasi 

Laporan wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tidak hanya mudik yang menjadi ritus tahunan menjelang bulan Ramadan. Penukaran uang menjadi satu di antara ritus yang tak luput dari Ramadan.

Sepanjang Jalan Pahlawan, Jalan Pemuda, dan Jalan Pandanaran sudah mulai bertebaran jasa penukaran uang pecahan.

Jasa penukaran uang, ternyata sangat membantu bagi masyarakat. Terutama bagi pemudik yang dari luar kota.

Warga Depok, Jawa Barat, Ratnawati (55) mengaku, jasa penukaran uang memudahkannya saat mudik ke Semarang. Sebab, dia menilai terlalu repot kalau harus menukarkannya ke bank.

"Lebih baik lewat jasa penukaran uang saja. Sekalian amal, karena mereka juga kan butuh uang untuk Lebaran bersama keluarga," jelas dia kepada Tribun Jateng, Kamis (24/7/2013).

Dia menjelaskan, lebih sering menukar uang pecahan senilai Rp 2 ribu dan Rp 5 ribu. Baginya, pecahan itu sangat sesuai diberikan untuk anak-anak.

"Kalau yang sudah besar tidak perlu diberikan lagi. Keponakan, saudara-saudara saja yang masih kecil," katanya.

Menurutnya, fenomena maraknya jasa penukaran saat Ramadan dinilai membantu. Terutama untuk pemudik yang tidak menyiapkan uang baru sebelumnya.

Sementara itu, warga Kelud, Sampangan, Ita (24), mengaku ikut menjual jasa penukaran uang di pinggir Jalan Pahlawan karena tergiur keuntungan. Setiap uang yang ditukarkan, dia memperoleh keuntungan sebesar 10 persen.

"Misalnya ada yang menukar Rp 500 ribu, saya menjualnya seharga Rp 550 ribu. Jadi fee nya saya dapat 10 persen," kata dia.

Namun, dia mengaku, tawaran keuntungan dari jasa penukaran uang memerlukan modal yang cukup besar.

Untuk Ramadan ini, dia menyiapkan modal hingga Rp 10 juta. Modal yang cukup besar baginya itu, memaksanya untuk berhutang ke bank dengan menggadaikan surat berharga.

"Saya menggadaikan Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Kemudian tambahan dari sisa tabungan," kata dia.

Keuntungannya, kata dia, lumayan untuk ber-Lebaran bersama keluarganya. Tahun lalu, dia mendapatkan sekitar Rp 1,5 juta, karena sebesar Rp 15 juta penukaran uang yang ditukarkannya.

"Paling banyak pecahan yang ditukar itu untuk pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, dan Rp 10 ribu," katanya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved