Lebaran 2013
Parsel Non Makanan Lebih Diburu Konsumen
Saya mau cari yang beda, kalau makanan sudah biasa. Tapi kalau parselnya produk barang jarang sekali orang memberi
Penulis: raka f pujangga | Editor: agung yulianto
Laporan wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menjelang Lebaran 1434 Hijriah, beragam toko swalayan menawarkan aneka parsel. Mulai dari makanan kemasan yang dibungkus plastik berpita, hingga barang pecah belah.
Perkembangan zaman, justru parsel non konsumsi yang saat ini tengah digemari. Sebab, parsel itu lebih awet dibandingkan makanan.
Shu Lie (25), warga Muntilan, Magelang, mengaku lebih menyukai parsel dari barang-barang non konsumsi.
"Saya mau cari yang beda, kalau makanan sudah biasa. Tapi kalau parselnya produk barang jarang sekali orang memberi parsel barang," jelas dia kepada Tribun Jateng, Senin (29/7/2013).
Dia menambahkan, saat ini tengah mencari parsel untuk koleganya yang beragama Islam.
"Kebetulan saya punya toko, terus banyak kolega yang beragama muslim jadi ingin memberi. Walaupun saya non-muslim, tapi enggak apa-apa sebagai bentuk toleransi," jelas dia.
Rencananya, dia akan memberikan parsel berisi satu set toples kristal. Sebab, parsel itu dipastikan akan digunakan penerimanya.
"Biasanya kalau Lebaran banyak kue-kue kering. Jadi toplesnya bisa dipakai untuk tempat kue," jelasnya.
Di Semarang, parsel dalam bentuk barang pecah belah itu juga bisa ditemukan di Bali Swalayan, Jalan Gajah Mada Semarang.
Sejak awal bulan Ramadan, pesanan parsel berisi barang pecah belah mencapai ratusan parsel dalam sehari. Bahkan, pihak swalayan mengaku kewalahan terhadap banjirnya order.
"Sudah dari dua bulan sebelum Ramadan, kami sudah menyiapkan perlengkapan untuk parsel ini," jelas owner Bali Swalayan, Budi Handojo Soeseno.