Tribun on Focus
Tuntaskan Seluruh Pertandingan, Persijap Butuh Rp 3 Miliar
saat itu LPIS menawarkan Rp 15 miliar untuk klub
Penulis: rival al manaf | Editor: agung yulianto

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muslimah
DENGAN sisa tenaga, dua klub Liga Prima Indonesia (LPI) asal Jateng, Persijap Jepara dan PSIR Rembang bertekad menyelesaikan kompetisi musim ini. Seperti halnya klub lain, mereka terancam tidak bisa bertahan hingga akhir karena keterbatasan dana.
"Saya bahkan yakin, klub yang akhirnya mendapat tiket ke Liga Super Indonesia (LSI) adalah yang mapan secara keuangan," ujar General Manager (GM) Persijap, Muhammad Said Basalamah.
Persijap dan PSIR bergabung ke LPI mulai musim 2011-2012. Pada saat itu, kompetisi ini diklaim sebagai satu-satunya yang diakui PSSI. Sedangkan kompetisi yang dikelola PT Liga Indonesia dianggap ilegal.
Jika PSIR Rembang masuk LPI karena menggenggam tiket promosi dari Divisi Utama bersama Perseman Manokwari dan Persepar Palangkaraya, Persijap masuk LPI karena butuh dana. Meski mendapat tentangan dari suporter, saat itu manajemen tak punya pilihan lain. Maklum, saat itu LPIS menawarkan Rp 15 miliar untuk klub yang mau bergabung.
Sebanyak 12 klub pun akhirnya memulai kompetisi LPI pada 8 Januari 2011.Namun, di musim perdananya, kompetisi hanya berlangsung setengah musim. Ketidakprofesionalan pengelola berlanjut pada musim kedua (2012), meski kali ini juga mengelola kompetisi kasta kedua, yakni Divisi Utama.
Ketidakprofesionalan itu antara lain penyusunan jadwal yang kacau balau. Yang paling parah, dana Rp 15 miliar yang dijanjikan pun tidak turun. Manajemen klub pun pontang-panting membiayai kegiatan, termasuk membayar gaji pemain.
Karena itu, sebagian besar klub yang sebelumnya bergabung di LPI, pada musim ini memilih kembali ke LSI. Di level Divisi Utama, PSIS Semarang dan PSCS Cilacap, adalah dua klub Jateng yang pindah haluan.
Setelah kisruh makin tak terkendali, KLB PSSI 17 Maret 2013, disepakati penyatuan kompetisi dan hanya akan dikelola PT LI. Hanya ada empat klub LPI yang bisa masuk ke LSI. Sedangkan di level dua, ada 20 klub LPI yang diterima di LI.
Persijap dan PSIR adalah dua tim asal LPI yang berpotensi bisa berlaga di Liga Super. Untuk menuntaskan seluruh pertandingan, Persijap butuh sekitar Rp 3 miliar.
Hingga kini, General Manager (GM) Persijap, Basalama pun belum tahu, dari mana dana sebesar itu akan didapat. Harapan pun diarahkan pada Pemerintah Daerah dan masyarakat lokal Jepara. “Mohon doanya,” imbau Basalamah.