Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Hari Raya Kurban

Petugas Temukan Dua Kambing Kurban di Kudus Berpenyakit Kulit

Ciri-ciri bulunya rontok dan kulitnya putih kasar seperti pasir

Penulis: m zaenal arifin | Editor: agung yulianto
Tribun Jateng/M Zainal Arifin
Petugas menunjukan temuan Kambing Kurban yang memiliki penyakit caplak di Kudus, Jumat (11/10/2013). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus menggelar pemeriksaan hewan kurban di dua lokasi yaitu di Ngembal Kulon, Kecamatan Jati dan Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Jum'at (11/10/2013). Dari pemeriksaan itu, petugas menemukan kambing kurban yang memiliki penyakit kulit.

Tim pemeriksa kesehatan hewan kurban yang terdiri dari empat orang mulai memeriksa kambing kurban milik Rohmad yang terletak di Ngembal Kulon, Jati, Kudus. Satu per satu dari ratusan kambing milik Rohmad diperiksa kesehatannya.

"Kami melakukan pemeriksaan hewan kurban. Yang kami periksa mengenai umur, kesehatan mata, dan kesehatan fisik secara umum. Selain itu, kami juga memeriksa testisnya apakah simetris atau tidak. Jangan-jangan testisnya tinggal satu saja," kata Dokter hewan, Anton Cahyono, usai memeriksa kambing kurban.

Pemeriksaan kesehatan pada kambing kurban, diutamakan pada kambing jantan. Hal itu dikarenakan pada umumnya warga membeli kambing jantan untuk digunakan kurban.

Saat dilakukan pemeriksaan, Anton menambahkan, dirinya menemukan dua kambing yang memiliki penyakit kulit. Penyakit kulit tersebut berupa caplak dan gudik (scabies).

"Tadi saya temukan dua dari ratusan ekor kambing kurban yang terkena penyakit kulit. Ciri-ciri bulunya rontok dan kulitnya putih kasar seperti pasir," terangnya.

Oleh Anton, kedua kambing yang berpenyakitan tersebut direkomendasikan agar tidak dijual. Pasalnya, jika digunakan untuk hewan kurban maka tidak memenuhi syarat hewan sehat. Sedangkan ratusan kambing lainnya yang dinyatakan sehat, diberi tanda dengan dipasangi label yang bertuliskan "hewat sehat".

"Sebenarnya secara medis, kambing tersebut tidak bermasalah jika dikonsumsi. Akan tetapi kalau berdasarkan syariat, maka tidak diperbolehkan untuk dijadikan hewan kurban," jelasnya.

Usai melakukan pemeriksaan kambing kurban, tim pemeriksa kemudian melanjutkan ke peternakan sapi milik MI Muhammadiyah 2 Prambatan Lor yang digunakan untuk kurban di Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.

"Untuk pemeriksaan sapi, juga tidak ada masalah. Semuanya layak untuk kurban," ungkapnya.

Dari pemeriksaan yang telah dilakukan, Anton mengatakan, beberapa kali menemukan hewan kurban yang memiliki penyakit. Hanya saja dari penyakit yang ditemukan tidak berbahaya seperti penyakit kulit. Belum ada satu pun kasus penyakit antraks maupun cacing hati pada hewan kurban yang ditemukan seperti kasus tahun lalu.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved